Mahasiswa Pembunuh Sopir Go-Car Menyerah: Saya Takut Ditembak

Mahasiswa Pembunuh Sopir Go-Car Menyerah: Saya Takut Ditembak

Raja Adil Siregar - detikNews
Senin, 02 Apr 2018 18:10 WIB
Tyas yang menyerahkan diri karena membunuh sopir taksi online di Palembang. (ist.)
Palembang - Mahasiswa Universitas Sriwijaya, Tyas Dryantama (19), akhirnya menyerah setelah menjadi buron polisi selama hampir 2 bulan. Apa alasan pembunuh Try Widyantoro itu menyerahkan diri?

"Saya sebenarnya takut ditembak seperti Poniman. Tetapi sebelum Poniman dan Bayu ditangkap, saya sudah mau nyerah karena terus dihantui rasa takut. Bahkan saya sudah sampaikan sama teman di kampus kalau saya pelaku pembunuhan sopir Go-Car," kata Tyas saat menjalani pemeriksaan di Subdit III Jatanras, Senin (2/4/2018).

Poniman ditembak mati karena melawan petugas. Adapun Bayu ditembak di kedua kakinya karena mencoba kabur. Tyas mengaku takut harus menyerahkan diri. Apalagi beberapa rekannya melarang dia untuk menyerah.

"Saya ini sudah pasrah, tiap malam saya selalu dihantui rasa bersalah dan mimpi buruk. Apalagi saya ini mahasiswa dan yang lain itu pengangguran. Ya sudahlah saya tetap kuliah saja seperti biasa dan terakhir dikasih saran sama teman untuk menyerah," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tyas akhirnya menceritakan apa yang ia lakukan kepada ayahnya. Sang ayah pun menangis hingga hari ini.

"Dari saran teman saya itulah saya berani hubungi orang tua, saya ceritakan semua yang terjadi. Orang tua saya nangis terus sampai sekarang. Saya pun nangis kalau ingat orang tua saya dan ingat saat kami jerat leher korban di mobil," kata Tyas, dengan wajah lesu.

Sebagai bentuk tanggung jawab, orang tua Tyas, Rahmat (50), langsung datang dan menyerahkan putranya pada Sabtu (31/3) sekitar pukul 19.30 WIB.

Apa daya, nasi telah menjadi bubur. Tyas harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan hukum. Ancaman hukumannya, maksimal pidana mati. (asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads