Bos Gudang Baru, Ali Khosin, awalnya memproduksi kretek dengan mendirikan perusahaan di tengah perkampungan di Jalan Probolinggo, Kepanjen, Kabupaten Malang, sejak 1993. Perusahaan rokok ini terus tumbuh berkembang sampai pada 2000 mencapai puncak kejayaannya. Dari hanya memproduksi kretek, Gudang Baru melebarkan pasar dengan memunculkan jenis baru, mild dan bold.
Kini sudah ada 20 brand, yang 16 merek sudah banyak dikenal masyarakat di Nusantara. Tahun ini saja PT Gudang Baru Berkah menargetkan produksi 7,5 miliar batang. Target ini naik 15 persen dari tahun lalu, yang memproduksi 6,2 miliar batang.
"Kita target tahun ini 7,5 miliar batang, naik 15 persen, karena permintaan pasar dari 16 brand yang kita miliki," beber Manajer Marketing Gudang Baru Agus Hariadi saat ditemui di ruang kerjanya, Jalan Probolinggo, Kepanjen, Malang, Senin (2/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami harga terjangkau dan kualitas yang baik, meski golongan 2," terang Agus.
Gencarnya produksi rokok milik PT Gudang Baru Berkah terlihat dari aktivitas para pekerja. Dari pantauan detikcom, Senin (2/4/2018), siang, para karyawan masih terus membuat rokok tersebut di sebuah pabrik yang cukup luas.
Seperti diketahui, perusahaan rokok Gudang Garam akhirnya memenangi sengketa merek melawan Gudang Baru di tingkat peninjauan kembali. Sebelumnya, Gudang Garam kalah di tingkat kasasi. Adapun di kasus pidana, Ali Khosin dinyatakan bersalah dan dihukum 10 bulan penjara dengan UU Merek. (asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini