Belakangan diketahui Amien Rais memakai data Bank Dunia (World Bank) tahun 2015 yang dilansir media online CNN Indonesia lewat pernyataan Komnas HAM. Informasi itu diungkap oleh putranya, Hanafi Rais.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rupanya Prabowo pun menyebut Bank Dunia sebagai acuan data.
"Bank Dunia mengiyakan, 1 persen rakyat Indonesia menguasai hampir 40 persen kekayaan Indonesia, ini adil atau tidak?" kata Prabowo dalam pidatonya di Hotel Bumi Wiyata, Jalan Margonda, Depok, Minggu (1/4/2018).
Prabowo tak menyebutkan data Bank Dunia tahun berapa yang dia gunakan. Dia juga menyebut tak benar jika 80 persen tanah di Indonesia dikuasai rakyat.
"Di pasal 33 (UUD 1945) Ayat 3, 'bumi, air dan kekayaan alam, diatur oleh negara'. Tidak benar tanah 80 persen dikuasai (rakyat), (tapi) 1 persen," ujar Prabowo.
Sementara itu sebelumnya pernyataan Amien Rais sempat disanggah oleh Bank Dunia. Menurut Country Director World Bank for Indonesia, Rodrigo A Chaves, pihaknya tidak pernah menerbitkan laporan seperti semacam itu.
"World Bank tidak pernah menerbitkan laporan seperti itu. Sangat jelas saya katakan bahwa itu tidak benar," tuturnya di Energy Building, Jakarta, Selasa (27/3).
Dia juga mengatakan, 74% lahan di Indonesia sebenarnya milik negara. Kebanyakan lahan itu pun dikelola oleh pemerintah.
"Ingat bahwa 74% tanah yang ada itu milik negara dan dikelola oleh pemerintah. Saya tidak mengerti kenapa ada orang membuat isu politik," beber dia.
Setelah ada bantahan tersebut, PAN kemudian menggelar seminar tentang ketimpangan tanah. Waketum PAN yang juga putra Amien Rais lantas mengasikan bantahan Bank Dunia.
"Pertanyaannya sekarang, ketika Hanafi Rais merujuk pada angka yang sama, kenapa lantas Bank Dunia membantah sekarang, kenapa tidak membantah jauh-jauh hari sebelumnya," ucap Hanafi.
Sekarang Prabowo kembali memakai data dari Bank Dunia. Akankah Bank Dunia memaparkan data kepemilikan tanah di Indonesia yang sebenarnya? (bag/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini