"Masalah teknis, cabin pressure," kata Corporate Communications Strategic Lion Air Danang Mandala Prihantoro saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (1/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cabin pressure atau cabin pressurization system adalah sistem tekanan udara yang diterapkan pada saat pesawat sedang terbang. Sistem ini diterapkan untuk kenyamanan penumpang dan awak pesawat mengingat adanya perbedaan tekanan udara dengan di permukaan.
Dikutip dari situs World Health Organization (WHO), konsekuensi dari sistem tekanan udara ini adalah berkurangnya oksigen yang dibawa darah ke seluruh tubuh. Tetapi efek ini tetap bisa ditoleransi oleh kondisi tubuh yang sehat.
Pada saat pesawat take off, berkurangnya tekanan udara mengakibatkan penyebaran gas. Namun ketika pesawat landing atau mendarat, udara bisa terjebak dalam tubuh. Hal ini yang menyebabkan adanya sensasi 'meletus' dalam telinga.
Baca juga: Lion Air Mendarat Darurat di Palembang |
Ketika tekanan udara berkurang, maka masker oksigen akan diturunkan dari kompartemen. Penumpang bisa menghirup udara dengan normal dengan masker tersebut.
Namun saat kondisi ini terjadi, bisa saja penumpang bereaksi panik. Seperti yang dialami para penumpang pesawat Lion Air JT 0600.
"Semua penumpang panik dan takut saat tiba-tiba telinga terasa sakit. Kata awak kabin tekanan udara di dalam pesawat berkurang dan diminta memakai masker semua," kata salah seorang penumpang, Saman saat dikonfirmasi oleh detikcom.
Menurut Saman, kepanikan mulai terasa saat setelah masker oksigen yang berada tepat di atas kepala keluar secara tiba-tiba. Kepanikan pun semakin bertambah ketika adanya imbauan dari awak kabin bahwa pesawat akan mendarat darurat. (bag/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini