"Iya memang saya yang melaporkan. Yang saya laporkan itu Hari Minggu (25/3) itu, dia ada upload dua postingan di Facebook atas nama Arseto Suryoadji," kata Reinhard saat dihubungi detikcom, Minggu (1/4/2018).
Reinhard menjelaskan, salah satu postingan yang dia laporkan itu menyangkut Presiden Jokowi. Menurut Reinhard, dalam postingan itu Arseto membuat pernyataan seoah-olah Jokowi mengadu domba umat Islam dan Kristen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan postingan soal Jokowi yang dilaporkan oleh Reinhard. Tapi, ada satu postingan Arseto yang menyinggung soal Persekutuan Gereja-Gereja Indonesian (PGI) yang dituding menolak paskah di Monas.
Adapun, postingan yang membuat Reinhard melaporkan Arseto itu yakni: "ideologi marxisme-komunis itu benci ulama,anak pendeta,biksu,romo berpolitik. krn mereka anti agama diam dam. mereka buat aksi dukungan palestina di gereja . memang sarap mereka. sekarang ibadah di monas mau di tentang. kali ini harus LOLOS harus jadi. jangan terpengaruh dari PGI. PGI ada orang2 suruhan istana. jangan goyang. siapa mereka ha .. lawab balik. kurang ajar nentang nentang ibadah. saya tuntun kalian penetang ibadah. kita jakarta kita demokrasi. hanya komunis yg menentang dr agama ke politik. GO OFF." demikian penggalan postingan Arserto yang disampaikan Reinhard.
Reinhard adalah anggota jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), di mana HKBP adalah salah satu gereja yang tergabung dalam PGI. Sehingga, dia merasa kompeten untuk melaporkan Arseto.
"Kalau dibilang 'PGI orang suruhan istana, kurang ajar', kalau kaitannya dengan izin (paskah) di Monas yang dimintakan salah satu gereja, tidak benar PGI menghambat izin," jelas Reinhard.
Postingan soal PGI inilah yang kemudian mendorong Reinhard untuk melaporkan Arseto ke polisi. Reinhard menegaskan laporannya tidak ada kaitan politis.
"Nggak ada sama sekali. Saya beberapa kali mewakili kuasa hukum HKBP, untuk dibilang berpolitik saya malu sekali dan saya ini mantu pendeta, jadi kalau dia yang dilaporkan (adalah) anak pendeta, saya menganggap teguran dari sesama pendeta. (Saya melaporkan) cuma malu saja, masa minoritas harus gaduh," tutur Reinhard.
(mei/dha)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini