Dalam catatan detikcom, Minggu (1/4/2018), Hamzah pernah sesumbar ke media massa pada Agustus 2017. Kala itu, sedang ramai kasus First Travel.
![]() |
"Kalau First Travel tidak jelas. Bulan berapa (berangkatnya)," kata Hamzah.
Hamzah sesumber bila travel yang ditawarkan tidak mungkin bisa menjadi First Travel kedua. Sebab, sistem yang ada di Abu Tours lebih ketat dan jadwal keberangkatan lebih pasti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Enam bulan berlalu, sesumbar Hamzah kini memakan dirinya sendiri. 85 Ribuan orang jemaah yang telah membayar tidak juga bisa diberangkatkan. Polisi segera bertindak dan menahan Hamzah.
"Bukan masalah tidak berangkat. Ada orang orang tertentu yang membuat runyam masalah. Alhmadullilah banyak juga ingin membantu Abu Tours saat ini, namun tak sedikit juga yang ingin menghancurkan," kata Abu Hamzah, sehari sebelum ditahan Polda Sulsel.
Baca juga: Bermewah-mewah dengan Uang Jemaah |
Setali tiga uang dengan First Travel, Abu Tours nasibnya serupa. Izin travel dicabut Kemenag, pemiliknya ditahan. Dalam kasus pencucian uang, bos First Tracel dan Abu Tours sama-sama memiliki gaya hidup bermewah-mewah, yang diduga keras dengan memakai uang jemaah.
Tapi, Hamzah menampik segala sangkaan polisi. Lewat kuasa hukumnya, ia membantah adanya pengalihan aset itu.
"Yang dana Rp 1, 8 T itu untuk pemberangkatan, sewa hotel, transportasi dan pemberangkatan jemaah yang sudah dilakukan," ujar kuasa hukum Abu Tours Hamza Mamba, Eri Edhi Satrio.
(asp/rvk)












































