"Saya cek karena saya pikir Taruna. Ternyata bintara di Gorontalo. Saya cek di sana, rupanya sudah ditangani dan ada laporan polisi. Ditangani dan langsung dilakukan penyidikan," kata Arief kepada wartawan di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (29/3/2018).
Arief menjelaskan tiga senior itu bernama Bripda Sigit Tomayahu, Bripda Apit Lasena dan Bripda Wais Datau. "Itu sudah ditangani dan tiga orang seniornya sudah ditahan," lanjut dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut kronologi penganiayaan anggota Sabhara ke empat juniornya:
Sabtu, 24 Maret 2018:
Pukul 19.00 WITA
Bripda Isnain Yusuf mengadakan acara syukuran di rumahnya. Kemudian Bripda Isnain yang merupakan Bintara Remaja menerima telepon dari rekan seangkatannya yang bernama Bripda Haris Musa bahwa Bripda Isnain diundang untuk datang ke rumah senior.
Pukul 21.00 WITA
Bripda Isnain dijemput oleh Bripda Haris dari rumahnya dan dibawa ke rumah senior yang bernama Bripda Sigit Tomayahu. Sesampainya di sana, Bripda Isnain dan Haris diajak masuk ke dalam rumah. Saat itu sudah ada rekan-rekannya yaitu Bripda Muhammad Agung Maloto dan Bripda Fatan Zain. Saat itulah pemukulan terjadi.
Minggu, 25 Maret 2018
Bripda Isnain Yusuf melaporkan penganiayaan yang dialaminya ke Polda Gorontalo dengan nomor Laporan Polisi: LP/71/III/2018 tentang dugaan tindak pidana penganiayaan yang dilakukan secara bersama-sama. (aud/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini