RI Perlu Punya Hotel Jemaah Haji di Saudi, Ini Alasannya

Jakarta - Indonesia dinilai perlu memiliki hotel untuk para jemaah haji dan umrah di Arab Saudi. Keberadaan hotel di Tanah Suci dianggap bisa memberikan keuntungan kepada calon jamaah haji.

Hal itu diungkapkan oleh anggota Komisi VIII DPR Achmad Mustaqim. Ia mengatakan hotel di Arab Saudi bisa menjadi kebanggaan nasional dan juga mengangkat nama bangsa.

"Indonesia sebagai negara dengan mayoritas muslim terbanyak di dunia dan juga mempunyai kuota haji terbesar saat ini harus mempunyai kebanggaan nasional. Kebanggaannya mampu memberikan keuntungan bagi calon jemaah dan juga mengangkat nama bangsa," ujar Achmad dalam keterangan tertulisnya, Kamis (29/3/2018).

Baca juga: Sah, Biaya Haji 2018 Naik Jadi Rp 35,23 Juta Per Orang

Politisi PPP itu menjelaskan saat ini jumlah jemaah umrah asal Indonesia telah tembus satu juta orang di luar jemaah haji. Dengan begitu, sambung dia, aset hotel bisa memberikan keuntungan kepada Badan Pengelola Keuangan Haji yang juga menguntungkan calon jemaah haji.

Keuntungan yang dimaksud Achmad adalah bisa digunakan untuk memberikan subsidi kepada calon jemaah haji. Karena itu tak perlu memberikan beban biaya bagi masyarakat Indonesia yang ingin menunaikan ibadah di Tanah Suci.

Baca juga: Pembangunan Bandara Kertajati Dikebut untuk Haji Tahun Ini

Sebagai negara dengan mayoritasnya Muslim, ia melanjutkan, memiliki hotel di Arab Saudi bisa menjadi kebanggaan tersendiri bagi negara Indonesia.

Sementara itu Kementerian Agama (Kemenag) telah menetapkan kuota haii untuk 2018 yakni 221 ribu orang. Sementara data terakhir yang didapat dari hasil rapat soal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) antara Komiisi VIII dengan Kemenag, ongkos naik haji untuk 2018 naik menjadi Rp 35,23 juta dari Rp 34 juta. Hal ini akibat naiknya Pajak Pertambahan Nilai sebesar 5% dari pemerintah Arab Saudi.

(nwy/nwy)