"Saya baru kembali sebagai observer Pilpres Rusia. Jadi Presiden Putin terpilih kembali keempat kali dengan kemenangan telak yaitu 76%. Saya sampaikan pengamatan saya ke Bapak Wapres bahwa konstitusi Rusia beda sama kita," ujar Jimly di Kantor Wapres, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (29/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kecenderungan penting untuk kita perhatikan karena di China ini juga ditiru. Beberapa minggu lalu, Presiden Xi Jinping melakukan perubahan konstitusi yang memungkinkan jadi presiden seumur hidup. Ini kecenderungan yang menarik," tuturnya.
Meski demikian, Pilpres Rusia membuka bagi capres independen untuk maju. Putin adalah salah satu capres independen.
Baca juga: Kemenangan Putin yang Tak Diragukan |
"Meskipun dalam demokrasi haris ada mekanisme bergantian, kalau di tangan 1 orang saja sama saja bohong, tapi kelebihan Rusia membolehkan ada calon independen. Tidak tergantung parpol," kata eks Ketua MK ini.
Menurut Jimly, JK antusias mendengar aturan soal Pilpres di Rusia. "Ini menarik sebagai perbandingan kesulitan yang dihadapi bangsa Indonesia. Ini yang kami diskusikan, dan Bapak Wapres sangat antusias menanggapi, jadi pelajaran menarik," bebernya.
(dkp/rvk)











































