"Sudah, (pemakaman) sudah saya setujui karena memang nggak ada jalan lain mau kita berharap seperti apa ya nggak bisa," kata Insya serta menemui pihak Kementerian Luar Negeri (Kemlu) di kantor Kemlu di Jalan Pejambon Nomor 6, Jakarta Pusat, Rabu (28/3/2018).
Namun Insya mengaku belum tahu pasti kapan Enen akan dimakamkan. Informasi lebih lanjut dari Kemlu, menurut Insya, akan disampaikan kepadanya dalam waktu dekat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Insya hanya bisa berharap pemakaman ibunya dapat dilakukan secepatnya. Selain itu, dia berharap dapat pergi ke Kamboja untuk melihat langsung proses pemakaman.
"Saya penginnya ke sana (ke Kamboja), cuma kan biayanya, saya ingin lihat kuburannya. Penginnya ada fasilitas ke sana karena ibu saya harus lihat anak-anaknya. Saya anaknya juga pengin lihat pemakamannya," kata Insya.
"Sedih pokoknya kalau nggak bisa lihat sebenarnya. Harapannya, mama bisa ditempati di tempat yang layak, kalau ada fasilitas di sana bisa ada yang bersihin kuburannya saya senang banget, kalau ada yang kasih tahu kuburanya di sana ya nggak dilepas gitu aja," sambungnya.
Selain menandatangani surat persetujuan pemakaman, Insya memberikan bukti terkait Bilal. Bukti itu dia serahkan dan berharap Kemlu ataupun kepolisian Kamboja dapat menangkap Bilal.
"Sudah (informasi sudah diserahkan ke Kemlu). Informasinya itu berupa berkas-berkas, seperti fotokopi buku nikah resmi mama saya, ada visa card-nya Bilal yang sudah nggak aktif mungkin aja ngebantu ini kan yang saya temuin aja kan buktinya, terus ada bukti dia di sini pembebasan bersyarat fotokopiannya, ada sertifikat Islamic Culture Center," ujar Insya.
(dhn/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini