Bagaimana tidak, pria berusia 23 tahun ini sempat membawa seragam Go-Jek ke dalam ruangan kampus. Hal itulah yang menjadi bahan ejekan dan tertawaan teman-temannya.
"Cody ini juga pernah diketawain teman kampus karena bawa jaket Go-Jek dan perlengkapan Go-Jek ke dalam kelas. Tapi kami tahu kalau dia orangnya juga humoris dan suka dakwah. Jadi tidak ada masalah bagi dia," kata salah satu teman Cody, Rizal Palero, saat ditemui di rumah keluarga Cody di Jalan Jenderal Sudirman, Senin (26/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakan Rizal, Cody memang pernah memberi tahu teman-temannya saat akan bergabung di perusahaan Go-Jek Indonesia pada awal Juli 2017. Namun teman-temannya sempat tak yakin.
"Apa nggak malu mau jadi driver ojek online dan narik penumpang. Tapi dia bilang nggak malu karena narik Go-Jek juga bisa menjadi tempat belajar mencari uang dan hidup mandiri. Bahkan dia juga pernah terkapar datang ke rumah saya karena kecapekan cari penumpang," kata Rizal.
"Dia juga narik penumpang setahu saya tidak dipaksakan. Kalau dapat ya diantar dan kalau tidak dapat juga nggak apa-apa sih," sambungnya.
Sementara itu, Cody juga mengaku pernah mendapat order adik kelas saat mengambil penumpang di sekitar kampusnya belajar.
![]() |
"Saya sering juga dapat orderan dari adik kelas. Kalau mereka kenal paling hanya jadi bahan pembicaraan saja di kampus. Tapi saya nggak ambil pusing sih. Karena kalau ikut omongan orang nggak akan jalan apa yang mau kita kerjakan," kata Cody.
Saat ini, Cody telah menyelesaikan gelar sarjana kedokteran di Universitas Muhammadiyah Palembang dengan IPK 3,00. Dia menyelesaikan ujian skripsi pada Februari lalu dan kini menjalani magang atau koas di RS Bari Palembang sejak tiga pekan lalu. (asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini