"Banjirnya tidak begitu tinggi, masih aman, jadi tidak ada warga binaan yang di pindahkan," ujar Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum Dan HAM Jambi, Bambang Palasara kepada detikcom, Senin (26/3/2018), dini hari.
Untuk mengantisipasi air lebih tinggi di dalam lapas, petugas lapas terpaksa membuka gerbang pintu belakang lapas untuk mengeluarkan air yang telah tergenang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, tampak pula beberapa anggota kepolisian bersenjata dari Polresta Jambi juga ikut berjaga-jaga di sekitar lapas untuk mengantisipasi adanya kegerahan dari warga binaan akibat sering dilanda banjir.
"Iya memang ada puluhan polisi yang tadi dikerahkan, itu hanya untuk berjaga-jaga dan antisipasi saja," ujar Kasubag Humas Kanwil Kemenkumham Jambi, Ishar, saat dikonfirmasi terpisah.
![]() |
Untuk diketahui, banjir di lapas klas II A Jambi ini bukanlah pertama kalinya. Pada 22 Maret lalu, Lapas Jambi juga kebanjiran karena buruknya aliran air yang telah hampir puluhan tahun sudah tidak diperbaiki.
Pada 14 Juni 2017, Lapas Jambi juga direndam banjir setinggi 1,5 meter. Akibat aliran air yang mampet dan buruknya saluran drenase yang membuat dinding lapas Jambi pun jebol. Puluhan narapidana pun terpaksa memilih kabur demi menyelamatkan diri dari genangan banjir yang tinggi.
Permasalah banjir di Lapas Jambi memang harus menjadi perhatian khusus oleh pemerintah daerah setempat. Di mana, setiap banjir yang melanda, petugas lapas jambi selalu khawatir karena setiap ada banjir, para napi memanfaatkan untuk kabur. (rvk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini