Namun, untuk jangka dekat, pihak Lapas Jambi berencana akan meminta bantuan dengan pihak Pemda setempat untuk membuat saluran drainase baru di bawah tanah agar lapas Jambi tidak kembali dilanda banjir.
"Ya kita berharap, relokasi itu dapat segera dilakukan, karena selain lapas ini sering dilanda banjir, lapas jambi ini juga sudah sangat over capacity," ujar Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jambi, Bambang Palasara usai meninjau kondisi di dalam Lapas Jambi, Kamis (22/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirinya menyebutkan perencana relokasi lapas Jambi ini sebelumnya telah dibicarakan dengan Gubernur Jambi Zumi Zola maupun DPRD Jambi. Hanya saja perencanaan relokasi itu tinggal menunggu sertifikat hibah dari Pemprov Jambi.
"Kalau untuk luas lokasinya ada sepuluh hektar, dan lahan itu termasuk tanah hibah yang berada dikawasan Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi yang nanti diberikan pemerintah provinsi Jambi untuk pembangunan lapas Jambi baru," kata Bambang.
Menurut dia, apabila relokasi lapas baru itu telah dilakukan, maka lokasi lapas jambi yang lama akan diubah menjadi rumah tahanan negara atau rutan.
"Dan perencanaan relokasi itu adalah jalan satu-satunya agar setiap musim penghujan, jika terjadi banjir, petugas tidak kewalahan lagi untuk menangani masalah banjir ini," paparnya.
Sementara itu, pascabanjir semalam, 26 narapidana yang sebelumnya sempat dievakuasi kini telah dipindahkan kembali ke dalam sel tahanan masing-masing.
Bahkan, air banjir yang sempat menggenangi 15 blok tahanan itu, kini juga telah surut. Untuk mengantisipasi terjadinya banjir susulan.
Banjir tak hanya terjadi pada tahun ini saja. Pada 2017 lalu, banjir juga melanda Lapas tersebut.
(rvk/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini