Polri Duga Predator 87 Bocah di Jambi Pernah Jadi Korban Pedofil

Polri Duga Predator 87 Bocah di Jambi Pernah Jadi Korban Pedofil

Audrey Santoso - detikNews
Kamis, 22 Mar 2018 15:12 WIB
Foto: Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto (detikcom/Grandyos Zafna)
Jakarta - Polri menduga Toni (28), pria yang melecehkan 87 anak di Jambi, pernah mengalami pelecehan seksual sebelumnya oleh pria. Menurut Setyo, orang yang menjadi predator anak biasanya memiliki masa lalu serupa.

"Saya curiga juga yang di Jambi mantan korban juga. Pedofil itu biasanya pelakunya adalah mantan korban. Nah kalau korban menjadi pelaku itu korbannya bukan kelipatan deret hitung, tapi deret ukur," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (22/3/2018).


Setyo menjelaskan maksud dari deret hitung adalah jumlah korban yang ditarget pelaku bukan lagi satu, dua, atau tiga orang. Tetapi pelaku menargetkan dirinya melecehkan banyak anak-anak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau deret hitung itu 1, 2, 3, 4, 5. Kalau deret ukur itu kelipatannya. Jadi dari 1 anak kemudian 2, 4, 16. Nanti korban ini berpotensi jadi pelaku juga, jadi nanti semakin banyak korban," terang Setyo.

87 anak laki-laki yang jadi korban Toni berasal dari berbagai provinsi. Pria yang ditangkap di Jambi itu menipu korbannya lewat media sosial Instagram.


Setelah berkomunikasi di Instagram, pelaku lalu merayu korbannya untuk mengirimkan video dan gambar bugil. Para korban yang mengira pelaku seorang perempuan, akhirnya menuruti permintaan itu.

Video dan gambar bugil itu lalu digunakan pelaku untuk mengancam korban. Gambar dan video bugil akan disebar jika keinginan pelaku tidak dipenuhi.

Korban Toni berusia rentang 15 sampai 17 tahun. Ada 4 korbannya yang berasal dari Jambi, sementara yang lainnya dari berbagai provinsi. (aud/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads