'Indonesia Bubar 2030' dari Fiksi atau Ilmiah? Ini Kata Prabowo

'Indonesia Bubar 2030' dari Fiksi atau Ilmiah? Ini Kata Prabowo

Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
Kamis, 22 Mar 2018 14:09 WIB
Prabowo saat menunjukkan novel Ghost Fleet (Foto: Dok. GerindraTV)
Jakarta - Pidato Ketum Gerindra Prabowo Subianto yang menyebut ramalan Indonesia bubar di 2030 menjadi kontroversi karena Prabowo mengutipnya dari novel berjudul 'Ghost Fleet'. Jadi, dasarnya fiksi atau kajian ilmiah?

"Begini ya, jadi di luar negeri ada namanya scenario writing. Memang bentuknya mungkin novel, tapi yang nulis adalah ahli-ahli intelijen strategis," kata Prabowo saat ditanya wartawan di Hotel Millennium, Jakarta Pusat, Kamis (22/3/2018).

[Gambas:Video 20detik]




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prabowo menegaskan ramalan itu didasari tulisan dari luar negeri. Menurutnya, ramalan 'Indonesia Bubar Tahun 2030' sudah menjadi pembicaraan di luar negeri.

Lalu, apa tujuan Prabowo mengungkit ramalan itu di pidatonya? Prabowo mengaku ingin mengingatkan agar masyarakat waspada.

"Agar kita waspada, jangan anggap enteng persoalan-persoalan karena seperti itu, dari awal lahirnya republik kita, kita sebuah republik yang banyak iri sama kekayaan kita. Dan selalu kita didatengi dan kekayaan kita dirampok, sudah ratusan tahun," ungkapnya.



Prabowo mengungkit masa penjajahan ketika kekayaan bangsa Indonesia dikeruk. Menurutnya, setelah masa penjajahan, Indonesia tetap hendak dibuat terpecah.

"Ternyata masih sekarang, masih ada tulisan seperti itu. Indonesia ini oleh sementara ahli dianggap tahun 2030 sudah tidak ada lagi. Ini untuk kita waspada, jangan kita anggap enteng. Kita jangan terlalu lugu," ucapnya.



Prabowo menuturkan banyak bangsa yang iri kepada Indonesia. Dia mempersilakan publik percaya atau tidak kepadanya.

"Ini fenomena. Ya kalau nggak mau percaya sama saya, nggak mau dengar ya nggak apa-apa. Kewajiban saya sebagai anak bangsa, saya harus bicara kalau melihat suatu bahaya," ujar Prabowo. (imk/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads