"Penelantaran itu kan terjadi dalam tempo dan waktu tertentu. Kami mencari saksi dari waktu tertentu dikaitkan dengan proses dia mengadopsi anak dan proses mendidik anak ini. Yaitu ada penjaga anaknya, pemnantunya. Orang di sekeliling CW sehingga kami dapat gambaran utuh," ujar Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Nico Afinta kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (21/3/2018).
Polisi juga akan mengecek legalitas surat-surat yang berkaitan dengan pengasuhanan lima anak Chandri Widharta (sebelumnya ditulis Candri Widarta-red). "Surat-surat kelengkapan sudah diberikan kepada penyidik, penyidik akan mendalami apakah surat tersebut legalitas bisa dipertanggungjawabkan," ujarnya.
Soal dari mana sumber uang yang digunaka Chandri untuk menyewa hotel mewah selama bertahun-tahun, polisi tidak mempersoalkan hal itu. Fokus polisi adalah mengusut dugaan penganiayaan anak asuh yang dituduhkan kepada Chandri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Chandri sebelumnya mengaku merawat 5 orang anak asuhnya tersebut dengan bantuan dana dari orang gereja. Namun, CW tidak menyebut jumlah uang yang didapatkannya.
"Orang gereja bantu, karena saya... Nanti saja," kata Chandri di Mapolda Metro Jaya, Jumat (16/3).
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya mengatakan uang yang dipakai untuk merawat anak-anaknya diperoleh dari warisan dan keahliannya sebagai supranatural.
"Dia kan' kayak supranatural gitu, suka ngobatin," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono kepada wartawan di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (18/3).
(knv/mei)