Hal ini dikatakan oleh Kepala BNN Irjen Heru Winarko dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 yang berjudul 'Pemerintah Serius Tangani Narkoba: Sergap Penyelundup Narkoba, Apa dan Bagaimana?' di gedung Kemenkominfo, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (20/3/2018).
"Bagaimana di dalam, kita mencoba pencegahan, kita bukan hanya kasih ceramah. Bagaimana kita bangun sistem. Tren narkoba ada di lapas. Bagaimana kita pencegahan sistem di lapas ini. Lapas bukan hanya pembinaan narapidana, tapi juga harus ada tempat rehabilitasi," kata Heru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, lapas nantinya tidak hanya menampung masyarakat binaan, tapi juga ada tempat rehabilitasi. Menurutnya, selama ini semua pengguna ingin direhabilitasi. Berdasarkan data BNN, target rehabilitasi pengguna narkoba mencapai 18 ribu pada 2017.
Untuk 2018, target rehabilitasi ditargetkan meningkat menjadi 20-22 ribu pengguna narkoba. Pusat rehabilitasi narkoba juga akan ditingkatkan menjadi 160 tempat.
Heru menambahkan, lapas yang juga menjadi tempat rehabilitasi pengguna narkoba juga semakin banyak di masa yang akan datang. Diakuinya, jumlah tempat yang dapat difungsikan untuk lapas dan rehabilitasi tidak begitu banyak.
"Di Jakarta ada 2 atau 3. Ini yang kita harapkan. Kalau lahan kurang, bisa ke atas. Bisa digunakan napi dan ada tempat rehabilitasi," terangnya.
Heru mengatakan BNN akan terus bekerja secara simultan untuk melakukan pemberantasan sekaligus pencegahan. Pihaknya akan membangun sistem pencegahan narkoba hingga ke desa-desa.
"Bagaimana desa punya daya tangkal kita melibatkan Babinsa dan Babinkamtibmas di sana. Nanti kami akan koordinasi dengan Kementerian Desa agar punya daya tangkal terhadap narkoba," ujarnya. (fiq/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini