Pria kelahiran 16 Maret 1965 itu mengawali kariernya sebagai atlet catur. Ia merupakan grandmaster Indonesia berperingkat tertinggi di dunia saat ini. Saat mencapai prestasi tersebut, Utut merupakan pecatur Indonesia termuda yakni pada usiai 21 tahun.
Utut pun kemudian membuka Sekolah Catur Atut Adianto pada tahun 1993 yang telah melahirkan beberapa pecatur nasional kainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian Utut mulai aktif di dunia politik. Lewat PDIP, ia terpilih menjadi anggota DPR periode 2009-2014. Lalu di periode 2014-2019, Utut kembali terpilih sebagai anggota dewan lewat daerah pemilihan Jawa Tengah VII.
Bapak satu anak itu merupakan lulusan Unpad jurusan Hubungan Internasional. Dia juga pernah menempuh sekolah khusus catur di Manhattan, AS.
Utut pun kemudian menjadi salah satu elite PDIP yang dipercaya oleh sang ketum, Megawati Soekarnoputri. Dia ditunjuk sebagai Ketua Fraksi PDIP menggantikan Puan Maharani yang dipilih menjadi Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan di era Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
PDIP menilai Utut sebagai salah satu kader yang berprestasi. PDIP juga memilih Ahmad Basarah sebagai Wakil Ketua MPR.
"Pak Basarah dan Pak Utut telah digembleng sebagai kader partai yang memiliki kesadaran ideologi, organisasi, politik, dan kesadaran untuk menyelesaikan masalah bangsa dan negara," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Utut dilantik karena adanya kursi tambahan pimpinan DPR untuk F-PDIP yang didasari revisi UU MD3. Dalam UU No 7/2014 itu, DPR menambah satu kursi wakil ketua untuk PDIP sebagai partai pemenang Pemilu 2014. PDIP juga mendapat tambahan kursi di pimpinan MPR.
Dilantik sebagai wakil ketua DPR, Utut bertekad untuk menyelesaikan waktu kerja di sisa periode DPR 2014-2019. "Kalau penugasan secara khusus memang belum ada. Yang jelas bahwa 19 bulan ke depan ini kita selesaikan masa 2014-2019 ini sebaik-baiknya," ucapnya.
Nantinya Utut akan bertugas di Bidang Pengawasan Keuangan Nasional. Utut sah menjadi Wakil Ketua DPR setelah mengucapkan sumpahnya di paripurna DPR.
"Demi Allah saya bersumpah. Bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya sesuatu dengan peraturan perundang-undangan dengan berpedoman pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945," demikian petikan sumpah yang dibacakan Utut, Selasa (20/3). (elz/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini