"Pemerintah, Polri khususnya, ingin menyegerakan langkah-langkah efektif dan efisien. Untuk segera menuntaskan keresahan masyarakat akibat pelanggaran tindak pidana dari beberapa geng motor di Indonesia," kata Kabareskrim Mabes Polri Komjen Ari Dono Sukmanto lewat keterangannya, Selasa (20/3/2018).
Hal ini disampaikannya dalam Konferensi Geng Motor yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (20/3). Polri mengundang Polisi Federal Australia (AFP) dan juga perwakilan aparat berwenang dari negara tetangga lainnya seperti Thailand, Kamboja, Singapura, Malaysia, Jepang, Uni Emirat Arab, Jerman, hingga Yunani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ari mengatakan pihaknya telah menampung berbagai usulan dari masyarakat. Konferensi ini juga digelar untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam pengendalian ancaman geng motor.
"Tujuan lainnya sekaligus untuk memetik pelajaran dari negara-negara lain. Bagaimana mereka telah sukses mengantisipasi berbagai kejahatan yang dilakukan oleh geng motor di negaranya. Agar Indonesia memiliki bekal yang lebih efektif dan efisien lagi menghalau aksi-aksi tak terpuji oleh geng motor," ujar Ari.
Ari mengatakan kerja sama dan konferensi ini dilakukan untuk mencegah meluasnya tindakan yang dilakukan geng motor. Berdasarkan catatan yang dimilikinya, perilaku yang melanggar regulasi oleh geng motor juga sudah menjadi perhatian khusus dari para aparat di negara lain.
Kepolisian Uni Eropa, misalnya, mereka menjadikan isu geng motor sebagai ancaman bersama bagi Uni Eropa. Sebab, perilaku kriminal tak hanya kekerasan dan penyiksaan saja seperti tawuran, penjarahan, penyerangan, perusakan, pembacokan, hingga pembegalan.
"Nah, ada indikasi penguatan aktivitas ilegal di luar spektrum itu. Ini yang hendak diantisipasi segera. Jangan sampai aksi ilegal mereka di Indonesia lebih meresahkan masyarakat. Atau bahkan mengacaukan situasi dan kondisi nasional," ujar Ari. (jbr/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini