Selain Ketua KPU Sultra, penyidik KPK menjadwalak pemeriksaan satu orang dari pihak swasta yaitu Staf Keuangan PT Sarana Perkasa EkaLancar Suhar.
"Hidayatullah dan Suhar dipanggil untuk melengkapi berkas perkara ADR (Adriatma Dwi Putra)," kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah kepada wartawan, Selasa (20/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dana bantuan kampanye itu dimintakan kepada Dirut PT SBN Hasmun Hamzah. PT SBN, disebut KPK, merupakan rekanan kontraktor jalan dan bangunan di Kendari sejak 2012.
Pada Januari 2018, PT SBN juga memenangi lelang proyek jalan Bungkutoko-Kendari New Port senilai Rp 60 miliar. Hasmun lalu memenuhi permintaan itu dengan menyediakan uang total Rp 2,8 miliar.
KPK kemudian menetapkan ketiganya beserta mantan Kepala BKSAD Kendari Fatmawati Faqih sebagai tersangka. Peran Fatmawati ini diungkap sebagai orang kepercayaan Asrun yang menjalin komunikasi dengan pengusaha (nif/fdn)