"Panjangnya kurang-lebih 15 meter dan beratnya kurang-lebih 10 ton. Ini paus sperma berjenis kelamin betina," kata Kabid Humas Polda Bali AKBP Hengky Widjaja saat dihubungi detikcom, Selasa (20/3/2018).
Hengky menerangkan kondisi bangkai paus sperma yang terdampar itu telah diperiksa. Pemeriksaan dilakukan Dinas Perikanan dan Kelautan Buleleng serta dosen dari Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Iwan Setia Budi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menurut keterangan dosen yang melaksanakan pemeriksaan, paus tersebut diperkirakan mati kurang-lebih dalam kurun waktu satu minggu. Bagian perut paus tersebut sudah dalam keadaan terbuka itu diakibatkan karena dimakan oleh ikan hiu sehingga isi perut terburai," jelasnya.
Wakapolsek Sawan, Polres Buleleng, Iptu Ida Bagus Astawa, mengatakan hal senada. Menurutnya, paus tersebut sudah ditarik lagi ke tengah laut karena bau busuk yang menyengat. Opsi penguburan sulit dilakukan karena terkendala alat berat yang sulit masuk ke lokasi.
Paus ditarik dengan perahu nelayan ke tengah laut agar menjadi makanan ikan.
"Awalnya ada tiga opsi. Ada yang mau dibakar, dikubur, atau dibawa lagi ke laut. Kalau dikubur, harus dalam dan perlu ekskavator. Karena itu paus sudah busuk dan bau, dan peralatan terbatas, akhirnya ditarik pakai perahu nelayan ke tengah laut," ujarnya saat dihubungi detikcom kemarin. (hri/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini