Viral Video Penipuan Lewat Telepon, Staf Bawaslu DKI Lapor Polisi

Viral Video Penipuan Lewat Telepon, Staf Bawaslu DKI Lapor Polisi

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Jumat, 16 Mar 2018 21:44 WIB
Staf Bawaslu DKI dan Polda Metro memberi keterangan soal penipuan via telepon. (Kanavino Ahmad Rizqo/detikcom)
Jakarta - Video yang memperlihatkan seorang pria berbaju putih mengaku telah ditipu dan dikuras uangnya di rekening BRI beredar luas di media sosial dan WhatsApp. Belakangan diketahui pria tersebut merupakan staf di Bawaslu DKI bernama Andi Maulana.

Dalam video berdurasi 3,14 menit itu, Andi tampak berada di salah satu tempat. Dia juga terlihat ditanya oleh beberapa orang yang berada di lokasi.

Andi kemudian memberikan pernyataan telah menjadi korban penipuan pihak yang mengatasnamakan BRI. Uang yang ada di kartu ATM-nya disisakan sebesar Rp 57 ribu. Andi meminta masyarakat lebih waspada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam video, Andi menyatakan ada lima orang di Bawaslu DKI yang juga menjadi korban penipuan. Namun modus yang dilakukan pelaku berbeda-beda.


Sadar videonya viral dan banyak diperbincangkan, Andi kemudian mendatangi Ditkrimsus Polda Metro Jaya. Dia memberikan klarifikasi perihal video yang disebutnya sebagai reaksi spontan.

"Bahwa peristiwa itu benar terjadi adanya pada diri saya, yaitu pada hari Rabu, 14 Maret 2018, pukul 15.35 sampai 15.55," kata Andi di Polda Metro Jaya, Jumat (16/3/2018).

"Saya ini Andi Maulana sebagai Tim Asistensi Bawaslu DKI Jakarta menyampaikan berkaitan dengan viral atau video terjadi belakangan ini. Secara pribadi menyampaikan permohonan maaf atas viral video tersebut yang dapat meresahkan atau mengganggu kenyamanan masyarakat secara umum dan atas transaksi menguras saldo dengan modus menjawab ya atau tidak," ucap dia.

Selain itu, Andi menjelaskan penipu yang mengatasnamakan BRI itu telah membujuknya untuk memberikan kode rahasia. Telepon datang dari nomor 082178690507, yang mengaku dari pihak BRI.

"Orang tersebut telah melakukan bujuk rayu kepada saya sehingga memberikan kode OTP kepada orang tersebut sehingga orang tersebut bisa melakukan transaksi menggunakan rekening saya," tuturnya.


Andi kemudian melaporkan penipuan tersebut ke Polda Metro. Dalam kesempatan yang sama, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan pihaknya masih menyelidiki pelaku penipuan itu. Argo menyebut Andi rugi lebih dari Rp 1 juta.

"Bahwa Pak Andi Maulana korban juga, kami sedang melakukan penyelidikan. Tunggu saja. Anggota masih bekerja. Sekitar satu juta lebih," terangnya.

Peristiwa ini, kata Argo, juga menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk tak mudah menerima informasi yang belum jelas sumbernya. Menurut Argo, sebaiknya masyarakat mengontak langsung pihak bank jika ada sesuatu yang mencurigakan.

"Jadi saya ingin menyampaikan kepada masyarakat, ini sebagai edukasi, sebagai pembelajaran kalau menemukan video maupun ajakan itu dicek kebenarannya, betul atau tidak, secara logika disampaikan, kira-kira betul atau tidak. Kira kira orang menelpon mengaku-aku. Kemudian dicek kembali, kemudian mengaku bank mana, salah satu bank kemudian dicek, ada bagian yang bisa dicek. Tanya berbagai macam upaya. Baik itu telepon atau gimana," jelasnya. (knv/rna)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads