Ulang Tahun Kasus Novel Baswedan Diungkit di Depan Pimpinan KPK

Ulang Tahun Kasus Novel Baswedan Diungkit di Depan Pimpinan KPK

Nur Indah Fatmawati - detikNews
Jumat, 16 Mar 2018 17:40 WIB
Konferensi pers di KPK bersama Komnas HAM soal tim pemantau kasus teror penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan (Nur Indah Fatmawati/detikcom)
Jakarta - Pengusutan kasus teror penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan segera berulang tahun. Hal itu disampaikan di depan pimpinan KPK.

"Saya kira perlu juga untuk mengingatkan semuanya bahwa 11 April itu kurang dari sebulan lagi, yakni sebentar lagi, sudah berulang tahun penyerangan terhadap Novel Baswedan," ucap Bivitri Susanti dalam konferensi pers terkait tim dari Komnas HAM di KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (16/3/2018).

Bivitri hadir sebagai salah satu perwakilan masyarakat sipil yang dilibatkan dalam tim pemantauan itu. Bivitri merupakan salah satu pelopor pendirian PSHK (Pusat Studi Hukum dan Kebijakan) serta pengajar di STH Indonesia Jentera.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Saat menyampaikan hal itu, ada Wakil Ketua KPK Laode M Syarif, yang baru mengadakan pertemuan dengan tim pemantau kasus Novel bentukan Komnas HAM tersebut. Bivitri, yang juga salah satu anggota dalam tim tersebut, mengatakan penyelidikan kasus tetap berada di tangan Polri, tapi tim pemantau serta KPK dalam posisi membantu agar kasus itu segera terungkap.

"Karena bagaimana pun yang melakukan penyelidikan kasus ini adalah Polri. Mudah-mudahan dengan pertemuan awal ini, kerja ketiga lembaga ini bisa akan semakin baik. Intinya fokus kita semua, bagaimana cara agar pelaku ini tertangkap," tuturnya.

Sindiran soal ulang tahun peristiwa ini juga sempat dilontarkan anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan. Saat itu, dia menyatakannya di depan Kapolri Jenderal Tito Karnavian ketika rapat dengan Komisi III DPR.


Novel Baswedan mengalami teror penyiraman air keras setelah menjalankan salat subuh di masjid dekat kediamannya di Jakarta Utara pada 11 April 2017. Sejak saat itu, Novel harus menjalani berkali-kali operasi untuk memulihkan kondisi matanya yang terpapar air keras.

Sementara itu, polisi yang menyelidiki kasus itu telah mengerahkan 166 personel, tapi belum terungkap juga pelaku teror tersebut. Selain itu, ada 4 sketsa terduga pelaku yang sudah disebar. (nif/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads