"Tidak ada lagi namanya telur palsu. Ini sudah diuji di laboratorium di IPB dan direktorat (Direktoran Jenderal Perternakan). Sudah melakukan pengujian tidak ada telur palsu," kata Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (16/3/2018).
Setyo menegaskan kabar-kabar yang saat ini tersebar luas di media sosial terkait adanya telur palsu adalah berita yang tidak benar. Ia mengatakan dampak berita ini membuat keresahan masyarakat. Masyarakat menjadi berpikir dua kali untuk membeli telur dan akan berdampak pada perternak telur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Viral Telur Palsu yang Hebohkan Aceh |
"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat apabila merasa ragu-ragu ke suatu produk bila itu produk pertanian ke Dinas Pertanian. Artinya kalau ragu-ragu jangan mengupload atau mengunggah ke medsos. Ingat ada UU ITE tentang siapa seseorang yang mengunggah berita palsu dia diancam hukuman maksimal 6 tahun penjara dan denda 1 miliyar," kata Setyo.
Dalam memberikan keterangan terkait telur palsu kepada awak media, Setyo didampingi Direktorat Jenderal Perternakan, Direktur Kesehatan Masyarakat Samsul Maarif dan Direktur Pembibitan dan Produksi Ternak Sugiyono.
Samsul juga menegaskan telur yang disebar ke beberapa daerah di Indonesia sudah dilalui proses pengecekan dan tidak ditemukan adanya telur palsu. Adanya telur yang diduga palsu dan diunggah ke medsos oleh masyarakat dikatakannya itu karena telur yang sudah terlalu lama disimpan.
"Secara akal sehat telur palsu kalau dibuat jauh lebih mahal harganya sangat nggak mungkin. Satu setengah kali dari harga itu dan nggak mungkin dilakukan. Adanya itu karena telur itu sudah terlalu lama," ujar Samsul.
Viral telur aceh sebelumnya beredar luas di Aceh. Seorang warga di Banda Aceh menduga telur yang dia beli dari salah satu toko swalayan palsu. Telur ayam tersebut tidak berbau amis dan kulit diduga dari plastik. (rvk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini