Gemuruh yel-yel penolakan terhadap hoax diteriakkan ratusan peserta deklarasi. Rahmadhani, siswi kelas 1 SMA yang ikut dalam deklarasi tersebut juga mengaku kerap menemukan bahaya hoax yang bisa mempengaruhi pikiran generasinya.
"Saya sering temukan hoax di medsos. Biasa di Facebook, bahkan grup-grup WA," ungkapnya kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Marak Berita Hoax, Ini Cara Mudah Kenalinya |
Kapolres Bone AKBP Kadar Islam Kasim, menegaskan, hoax mengancam ketenteraman hidup di masyarakat. Melalui deklarasi Anti-hoax, Kepolisian mengajak sejumlah tokoh masyarakat dan para pelajar untuk lebih memahami hoax dan melawan sebisa mungkin.
Terkait adanya asumsi jika hoax berkaitan dengan hak dalam kebebasan berpendapat, Kadar pun membantah hal tersebut dengan tegas.
"kami dukung yang namanya kebebasan berpendapat, namun keberadaan hoax ini biasanya memutar balikkan fakta," Terangnya. (rvk/rvk)