Soal Penataan Tn Abang, M Taufik: Sandi Bukan Jinny Oh Jinny

Soal Penataan Tn Abang, M Taufik: Sandi Bukan Jinny Oh Jinny

Indra Komara - detikNews
Kamis, 15 Mar 2018 13:26 WIB
Foto: Wakil Ketua DPRD DKI M Taufik di Balai Kota DKI. (Indra-detikcom)
Jakarta - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik menyoroti para sopir angkot Tanah Abang yang kerap protes soal OK OTrip dalam penataan Tanah Abang. Taufik meminta para sopir Tanah Abang untuk bersabar.

"Ketika ada yang melakukan protes atas penutupan tanya sebabnya apa? Pertama dari sopir income-nya kurang, dari sopir dikasih sama Pak Wagub (Sandiaga Uno), oke, income-nya dijamin oleh OK OTrip. Setelah itu muncul lagi 'oh Pak kurang yang ikut', yah sabar gitu lho ada tahapannya. Wakil Gubernur kan bukan Jinny oh Jinny, terus semuanya kelar," Taufik saat di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (15/3/2018).


Terkait instruksi gubernur (ingub) soal penataan Tanah Abang yang dikeluarkan setelah penutupan Jalan Jatibaru, Taufik menilai hal tersebut tidak ada masalah. Sebab penataan Tanah Abang masih akan melewati proses evaluasi.

"Nggak apa-apa kan namanya evaluasi terus menerus dilakukan," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam ingub tersebut, tidak ada disebutkan secara khusus tentang penutupan Jalan Jatibaru. Namun, Taufik menyebut penutupan jalan Jatibaru masuk dalam Ingub soal penataan Tanah Abang.

"Itu kan ada diskresi gubernur, masa gubernur nggak boleh kasih diskresi. Saya kira penaataan itu ada di dalamnya itu, dan nggak mungkin masa dalam penataan Tanah Abang ditutup sementara, kan nggak," kata Taufik.


Ingub soal penataan Tanah Abang terbit dan ditandatangani Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 6 Februari 2018. Sementara penataan Tanah Abang penutupan Jalan Jatibaru diberlakukan pada Desember 2017.

Taufik juga meminta semua pihak berimbang dalam menilai penataan Tanah Abang. Menurut Taufi, keuntungan bagi warga akibat penataan itu juga tak boleh dinafikan.

Taufik menceritakan saat menemui seorang pedagang yang diuntungkan dalam penataan Tanah Abang. Sebelum penataan, lanjut Taufik, pedagang tersebut kerap kejar-kejaran dengan Satpol PP.

"Pak saya 15 tahun kejar-kejaran sama satpol pp, saya nyari buat kehidupan, bukan buat kayak sekarang, saya alhamdulillah bisa sekolahin anak, income-nya bagus sudah'," ujar Taufik menirukam ucapa si pedagang.

Baca Juga: Mereka yang Buntung di Tanah Abang

(idn/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads