"Kami sudah lakukan koordinasi dengan stakeholder terkait yaitu TNI, Pemda, Kemendagri, Bawaslu, Panwaslu, Kominfo. Rapat dilakukan bersama, dipimpin Menko Polhukam (Wiranto) untuk menyamankan persepsi apa saja permasalahan-permasalahan yang kita temui. Diinventarisir dan setelah itu kita upayakan selesaikan," jelas Tito di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (14/3/2018).
Tito menjelaskan, tengah dicarikan solusi terkait perekaman e-KTP di Papua. "e-KTP di Papua, karena menurut undang-undang, pemilih sah kalau dia punya e-KTP. Bagaimana dengan Papua? Ini sedang dicarikan solusi," sambung Tito.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awal Mei kami akan lakukan Apel Kasatwil untuk melihat kesiapan terakhir paslon-paslon. Kita beruntung, masa kampanye berlangsung cukup panjang dari Februari sampai Juni, empat bulan," kata Tito.
Dengan lamanya masa kampanye, Tito berpendapat aparat keamanan akan lebih mudah mengatur dan dinamika Pilkada terurai.
"Sehingga dengan masa kampanye yang panjang relatif mengaturnya lebih mudah dan dinamikanya tidak terfokus. Apalagi dengan adanya IT, media sosial ini bisa juga jadi saluran melakukan kampanye dan mengurangi teknik kampanye mobilisasi massa yang rawan konflik," ujar eks Kapolda Papua ini. (aud/dkp)