"Belum (terpasang pipa), masyarakat menolak pelayanan tandon air. Sementara, kami mempelajari dari mana air dan pipanya," ucap Direktur Utama PAM Jaya, Erlan Hidayat, saat dihubungi detikcom, Selasa (13/3/2018).
Erlan mengatakan, daerah tersebut memang kekurangan air bersih. PAM Jaya baru bisa menyalurkan air bersih melalui pipa setelah Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengelolaan Air di Hutan Kota selesai.
"Karena itu selama ini dibantu dengan tandon air. Tapi karena masyarakat tidak mau pakai metode tandon air untuk sementara, ya terpaksa menunggu sampai (WTP) Hutan Kota selesai awal 2019 nanti," kata Erlan.
Sementara itu, Humas PAM Jaya, Melinda mengatakan PAM Jaya baru menjangkau 60 persen wilayah DKI Jakarta.
"Untuk cakupan, wilayah pelayanan PAM saat ini sebesar 60% dengan jumlah pelanggan sekitar 839.000-an pelanggan," kata Melinda, saat dihubungi terpisah.
Sebelumnya, masyarakat di Jalan Jambu Air, Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat mengeluhkan air tanah mereka asin. Mereka sudah lama berharap agar wilayah mereka bisa tersentuh air PAM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT