"Penginnya sih dipikirkan, apa yang menarik dari Balai Kota dan aspek-aspek sejarah yang bisa kita ceritakan misalnya dulu ini (sejarah) Bang Ali Sadikin, gedung pertama tertinggi di DKI. Itu tinggal terkonsolidasikan dan terkomunikasikan dengan baik, karena ini memang agak menurun. Kita lihat bahwa aspek yang memang didorong sosialisasinya," kata Sandi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (12/3/2018).
Sandi mengaku memang pernah mengajak para siswa SD-SMP-SMA untuk kembali meramaikan wisata Balai Kota. Dia berjanji akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk mensosilisasikan ke sekolah-sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya nanti bilang ke Dinas Pendidikan," sebutnya.
Sebelumnya, Sandi memastikan wisata Balai Kota tetap digelar setiap Sabtu dan Minggu. Namun Sandi menyarankan agar konsepnya ditambah agar lebih menarik.
"(Wisata Balai Kota) akan ada terus karena ini bagian daripada rakyat, kita akan buka terus," Sandi, Senin (27/11/2017).
"Alangkah baiknya kalau ada semacam daya tarik dari segi pengetahuannya. Mahasiswa yang datang atau dari wisatawan bisa belajar tentang sejarah, dan kita mesti melibatkan komunitas ya, komunitas-komunitas yang mengetahui sejarah DKI," paparnya.
Wisata Balai Kota mulai dibuka saat kepemimpinan Pemprov DKI Jakarta dipegang oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat. Tapi belakangan, kegiatan tersebut kurang diminati warga Ibu Kota. (fdu/dhn)