Jakarta - Seperti sudah diduga sebelumnya, akhirnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengusulkan rekan seangkatannya, Komisaris Jenderal (Komjen) Pol Sutanto menjadi Kapolri. Pengajuan nama Sutanto menjadi Kapolri ini sudah beredar sejak SBY dipilih menjadi Presiden RI. Namun, karena Sutanto masih berpangkat Irjen , namanya sempat meredup. Untuk menjadikannya sebagai Kapolri, harus menaikkan pangkatnya menjadi Komjen. Selain itu, jika dilakukan pergantian dengan cara menaikkan pangkat dalam waktu singkat, dikawatirkan menimbulkan gejolak di lingkungan korps baju coklat ini. Seiring dengan berjalannya waktu, Irjen Pol Sutanto yang saat ini menjadi Kepala Lemdiklat Polri, akhirnya dipromosikan menjadi Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional (BNN). Bintangnya kembali bersinar dan naik menjadi Komjen. Namun belum sampai 6 bulan memangku jabatan Kepala BNN, Presiden mengusulkan kepada DPR untuk menjadikannya sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Pol Da'i Bachtiar yang sudah 4 tahun lebih menjadi Kapolri.Atas usulan ini, berbagai pendapat bermunculan. Ketua Fraksi Partai Golkar DPR Andi M Mattalata menyetujui nama Sutanto sebagai pengganti Jenderal Pol Dai Bachtiar. Menurutnya, Sutanto punya prestasi yang bagus. Ia merupakan sosok yang memberi citra polisi bersih. Contohnya ia berhasil memberantas judi.Sementara, kalangan politisi FPDIP mengaku kaget dengan pengajuan nama Sutanto. "Kami terkejut karena Presiden hanya mengusulkan satu nama ke DPR," kata anggota Komisi III dari FPDIP Trimedya Pandjaitan saat dihubungi
detikcom melalui sambungan telepon, Senin (27/5/2005).Toh, meski terkejut, pihaknya bersama Komisi III DPR tetap akan membahas pengajuan itu Selasa (28/5/2005) pukul 14.00 WIB. Penilaian awal, kata Trimedya, Sutanto cukup baik. Hanya memang belum berpengalaman menghadapi dewan. "Karena selama ini relatif banyak di daerah dan Lemdikat. Tapi kita tunggu visi misi dia," tambahnya.Memang, nama Sutanto di lingkungan Mabes Polri belum pernah memegang kemudi strategis. Pria kelahiran Comal, Pemalang, Jawa Tengah, 30 September 1950, ini lebih banyak menghabiskan waktu di daerah-daerah, baik menjadi Kapolres maupun saat menjadi Kapolda. Ia juga sempat lama menjadi Kepala Lemdiklat.Karir Sutanto dimulai tahun 1978 ketika menjadi Kapolsek Metro Kebayoran Lama. Dua tahun setelah itu, ia menjadi Kapolsek Metro Kebayoran Baru. Karirnya terus naik hingga menjadi Kapolres Sumenep, Jawa Timur, Kapolres Sidoarjo, Jawa Timur dan Waka Polda Metro Jaya. Pada tahun 2000 ia diangkat menjadi Kapolda Sumut, dan pada tahun yang sama dipindah menjadi Kapolda Jatim. Ia hampir tiga tahun nangkring menjadi Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri. Terakhir Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional.Ditilik masa lalunya, Sutanto adalah lulusan terbaik Akabri Kepolisian tahun 1973, sedangkan Susilo adalah lulusan terbaik Akabri Darat 1973. Selain Sutanto, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Slamet Soebijanto dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Djoko Suyanto adalah lulusan Akabri 1973. Sedangkan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Djoko Santoso lulusan Akabri 1975.Keterangan Foto: Komjen Pol Sutanto saat jumpa pers tentang pemberantasan narkoba (Foto: Dikhy Sasra).
(jon/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini