.webp)
Petugas lalu meminta pengemudi motor menunjukkan surat. Tapi pengemudi tersebut mengaku SIM dan STNK-nya tertinggal di rumah.
Petugas lalu bertanya nama dan domisili pengemudi tersebut. Pengemudi tersebut menjawab bernama Wa Ewey dan mengatakan berasal dari Wakanda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mendapat jawaban tersebut, petugas pun menurunkan masker yang dipakainya. Kemudian petugas tersebut menarik bibir bawahnya dan tampak hologram layaknya cara masyarakat asal Wakanda menunjukkan identitas dirinya. Di film Black Panther, itu adalah cara sesama warga Wakanda memperkenalkan diri.
Sejurus kemudian, petugas tersebut menyodori pengemudi motor segelas minuman dan langsung meminumkannya. Pengemudi tersebut lalu seperti bergidik dan tersadar di sebuah ruangan.
Di depannya, ada dua anggota polantas dan menanyakan tujuan datang ke ruangan.
"Kenapa kamu ditilang?" tanya kedua polantas dalam video tersebut.
"Ditilang, Pak," jawab pengemudi tersebut.
"Bagus, nanti saya urus," tanggap polantas sembari menjulurkan jempolnya karena pengemudi tersebut akhirnya sadar atas pelanggaran lalu lintas yang dilakukannya.
 Video parodi Black Panther yang dibuat Satlantas Polres Garut (Foto: Instagram satlantaspolresgarut) |
Kasat Lantas Polres Garut AKP Erik Bangun mengatakan video ini dibuat sebagai upaya mendorong masyarakat tertib berlalu lintas dan memperhatikan keselamatan berkendara (safety riding). Parodi 'Black Panther' diambil karena film tersebut ramai ditonton di Indonesia.
"Konsepnya kita sesuaikan dengan situasi saat ini, Black Panther sedang jadi box office di Indonesia dan juga termasuk film terlaris saat ini. Jadi kita lihat berarti film tersebut banyak penggemar dan penontonnya," kata Erik saat dihubungi, Jumat (9/3/2018).
Dia berharap video tersebut dapat semakin mudah dan menarik untuk menimbulkan kesadaran tertib lalu lintas. Erik mengatakan selama operasi digelar petugas menindak pengguna jalan yang tak memperhatikan keselamatan berlalu lintas.
"Contoh ada kendaraan mobil bak terbuka yang bawa orang. Bahaya, sekali kecelakaan bisa menyebabkan banyak nyawa yang bisa meninggal. Kedua orang bonceng 3, tidak menggunakan helm, anak kecil dibawa tanpa menggunakan helm, lalu kelebihan muatan," paparnya.
Selain penindakan, Satlantas Polres Garut juga memberikan penyadaran dengan cara 'alternatif'. Hal ini dilakukan pelanggar sadar keselamatan berkendara sebagai faktor yang penting.
"Kita beberapa kali juga kegiatan ngopi bareng pelanggar dan juga kegiatan diberi tausiah oleh penceramah agama," ucap dia.
Erik mengatakan terjadi penurunan pelanggaran lalu lintas setelah petugas terus lakukan sosialisasi Operasi Keselamatan Lodaya 2018 ini.
"Alhamdulillah (jumlah pelanggaran) menurun, dan masyarakat peka. Saat di medsos dikabarkan ada operasi-operasi, mereka lebih aware. Adanya operasi ini selama 21 hari ke depan mereka semakin tertib. Dan semoga ke depan jangan hanya sadar saat operasi, tapi terus tertib," ujarnya.
(jbr/imk)
