Soal Perusakan Gereja di Sumsel, Kapolda: Motifnya Pribadi

Soal Perusakan Gereja di Sumsel, Kapolda: Motifnya Pribadi

Raja Adil Siregar - detikNews
Jumat, 09 Mar 2018 16:29 WIB
Gereja yang dirusak di Sumsel (Foto: ist.)
Palembang - Polisi masih memburu 6 pelaku perusakan Gereja Katolik Santo Zakaria di Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Polisi menduga motif perusakan murni masalah pribadi.

"Tindakan pelaku murni kriminal, untuk motif saat ini masalah pribadi. Penyidik sudah menemukan titik terang siapa pelaku. Termasuk identitas pelaku juga sudah dalam penyelidikan," kata Kapolda Sumsel, Irjen Zulkarnain Adinegara saat ditemui di kantornya, Jumat (9/3/2018).

Masalah pribadi ini, kata Zulkarnain, diduga terkait ketidaksenangan salah seorang warga di daerah tersebut. Namun tidak menutup kemungkinan adanya persoalan lain antara pelaku dengan Kepala Desa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saksi menyebut katanya pelaku adalah warga desa tetangga, tapi masih dalam proses. Fokus kami saat ini melokalisir, karena ini bukan sebuah ketidakrukunan. Jadi lebih tepatnya diduga ini persoalan pribadi dengan kepala desa disana," kata Zulkarnain.


"Gereja ini sebenarnya baru diresmikan (4 Maret) karena baru tahap renovasi. Bahkan saat itu umat muslim juga hadir sebagai bentuk syukuran, jadi memang tidak ada masalah kalau di daerah itu," tutup Zulkarnain.

Untuk itu, Zulkarnain memastikan akan memburu ke-6 pelaku perusakan Gereja Katolik Santo Zakaria pada Kamis (9/3) sekitar Pukul 01.00 WIB. Termasuk jika ada pihak-pihak yang sengaja untuk memperkeruh suasana di lokasi.


Perusakan gereja dilakukan dengan cara merusak pintu, jendela dan memecahkan kaca. Bahkan beberapa kursi yang ada di dalam gereja turut dirusak dan pelaku berencana akan membakarnya.

Beruntung api yang saat itu sudah mulai menyala berhasil dipadamkan warga. Sementara pelaku berhasil melarikan diri menggunakan 3 unit sepeda motor. (rvk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads