"Survei ini data konkret, data pertama yang kita miliki, sebelumnya kan data waze, data dari kata-katanya kalau ini benar-benar berbasis dan kita ada metodologinya. Ini akan dilakukan dengan survei perilaku," kata Sandiaga di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (9/3/2018).
Sandiaga menjamin surveinya akan berbasis metodologi ilmiah. Dia menuturkan data yang didapat akan lebih baik dari sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan penataan Tanah Abang dilakukan karena banyaknya tekanan dari media massa dan netizen. Sehingga, kata Sandiaga, penataan tersebut kurang koordinasi dengan kepolisian dan pihak terkait lainnya.
"Kita didorong-dorong sama kalian kan, didorong-dorong sama netizen. Akhirnya buru-buru kita belum tersosialisasi yang cukup. Akhirnya belum sempat komunikasi dengan Pak Halim, belum komunikasi dengan instansi terkait dengan koalisi pejalan kaki. Ini yang kita nanti akan ngomong dulu," tuturnya. (jbr/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini