Awalnya Kabareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto menyebutkan kasus-kasus yang ditangani Bareskrim antara lain kejahatan antarnegara, antardaerah, yang tingkat kesulitannya tinggi, dan mempengaruhi perpolitikan.
"Sudah ada sistem umpamanya Mabes Polri itu menangani kasus-kasus transnasional crime yang betul-betul melibatkan antarnegara, menangani antara dua wilayah hukum polda, kemudian menangani yang mempunyai tingkat kesulitan lebih tinggi, kemudian juga kasus-kasus yang mempunyai dampak politis besar," kata Ari Dono di sela acara Rakernis Bareskrim Polri 2018 di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Kamis (8/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski kasus Novel disebut memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, Ari Dono menyebut Bareskrim tidak mengambil alih penanganannya. Ari Dono menyebut hal itu berkaitan dengan locus atau lokasinya.
"Kalau itu, satu locus (lokasi, red) ya. Kedua, kalau kita bicara kemampuan lapangan operasional, ini kan ada kejahatan-kejahatan tertentu yang memang lapangannya itu harus orang-orang kuatlah di lapangan. Kemudian lokasinya Jakarta," ucap Ari.
Meski tak langsung menangani perkara Novel, Ari mengatakan Bareskrim turut melakukan asistensi manajerial, mengontrol perkembangan kasus lewat gelar perkara oleh tim penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya.
"Mabes Polri ada di situ, ada terlibat juga di situ mulai dari asistensi manajerialnya, back up teknologi. Fungsi kontrol kita melaksanakan minta gelar untuk tahu perkembangannya sampai di mana dan sebagainya," terang Ari.
"Tapi (penyelidikan, red) lapangannya ya orang-orang Polda Metro karena dia yang menguasai betul masyarakat di situ," imbuh Ari.
(aud/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini