Kabareskrim Ungkap Alasan Kasus Novel Tak Diambil Alih dari Polda

Kabareskrim Ungkap Alasan Kasus Novel Tak Diambil Alih dari Polda

Audrey Santoso - detikNews
Kamis, 08 Mar 2018 14:32 WIB
Kabareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Kasus teror penyiraman air keras pada Novel Baswedan masih terus ditangani Polda Metro Jaya. Mengapa tidak diambil alih langsung oleh Bareskrim Polri?

Awalnya Kabareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto menyebutkan kasus-kasus yang ditangani Bareskrim antara lain kejahatan antarnegara, antardaerah, yang tingkat kesulitannya tinggi, dan mempengaruhi perpolitikan.

"Sudah ada sistem umpamanya Mabes Polri itu menangani kasus-kasus transnasional crime yang betul-betul melibatkan antarnegara, menangani antara dua wilayah hukum polda, kemudian menangani yang mempunyai tingkat kesulitan lebih tinggi, kemudian juga kasus-kasus yang mempunyai dampak politis besar," kata Ari Dono di sela acara Rakernis Bareskrim Polri 2018 di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Kamis (8/3/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Meski kasus Novel disebut memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, Ari Dono menyebut Bareskrim tidak mengambil alih penanganannya. Ari Dono menyebut hal itu berkaitan dengan locus atau lokasinya.

"Kalau itu, satu locus (lokasi, red) ya. Kedua, kalau kita bicara kemampuan lapangan operasional, ini kan ada kejahatan-kejahatan tertentu yang memang lapangannya itu harus orang-orang kuatlah di lapangan. Kemudian lokasinya Jakarta," ucap Ari.

Meski tak langsung menangani perkara Novel, Ari mengatakan Bareskrim turut melakukan asistensi manajerial, mengontrol perkembangan kasus lewat gelar perkara oleh tim penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya.


"Mabes Polri ada di situ, ada terlibat juga di situ mulai dari asistensi manajerialnya, back up teknologi. Fungsi kontrol kita melaksanakan minta gelar untuk tahu perkembangannya sampai di mana dan sebagainya," terang Ari.

"Tapi (penyelidikan, red) lapangannya ya orang-orang Polda Metro karena dia yang menguasai betul masyarakat di situ," imbuh Ari.

(aud/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads