Setia kepada Jokowi, PPP Tak Berminat Usung Yusril Jadi Capres

Setia kepada Jokowi, PPP Tak Berminat Usung Yusril Jadi Capres

Tsarina Maharani - detikNews
Kamis, 08 Mar 2018 13:39 WIB
Arsul Sani (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta - Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra dijagokan menjadi capres di Pilpres 2019 oleh partainya, meski tak memiliki kekuatan. PPP menyatakan tak berminat mengusung Yusril sebagai capres.

"PPP sudah menetapkan pilihan politiknya untuk mengusung kembali Pak Jokowi. Jadi sepanjang ruang pembicaraannya ada di cawapres, PPP terbuka saja. Kalau Yusril mau jadi cawapres Jokowi, ya silakan ketemu," kata Sekjen PPP Arsul Sani di gedung DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (8/3/2018).

Setia kepada Jokowi, PPP Tak Berminat Usung Yusril Jadi CapresYusril Ihza Mahendra. (Grandyos Zafna/detikcom).
Meski begitu, ia mengapresiasi keputusan PBB yang menginginkan sang ketum maju sebagai capres. Arsul mendukung banyak calon maju meramaikan Pilpres 2019.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ia hanya mengingatkan PBB memerlukan kekuatan politik agar bisa mengusung Yusril sebagai capres 2019. Untuk diketahui, ada syarat ambang batas atau presidential threshold sebesar 20-25 persen yang harus dicapai untuk mengusung capres dan cawapres.

"Itu hak warga negara. Siapa pun, tidak hanya Pak Yusril. Asal didukung partai 20 persen yang punya kursi di DPR. Bagi PPP, yang harus dihindari capres tunggal. Makin lebih dari dua, makin baik," sebut anggota Komisi III itu.


Diberitakan, PBB pede ingin mencapreskan sang ketum, Yusril Ihza Mahendra. PBB sendiri baru saja mendapat penetapan sebagai peserta Pemilu 2019 setelah memenangi sengketa pemilu melawan KPU.

"Sampai hari ini PBB tetap pada keputusannya mencalonkan Pak Yusril sebagai capres," ujar Ketua Bidang Pemenangan Presiden PBB Sukmo Harsono saat dihubungi, Kamis (8/3). (tsa/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads