"Ada contoh yang paling menarik yang penting dipelajari bahwa waktu tsunami di Aceh. Banda Aceh luar biasa, hampir 200 ribu manusia yang telah tewas atau meninggal dalam bencana itu," kata JK di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, Rabu (7/3/2018).
JK kemudian membandingkan korban Tsunami yang di Pulau Simeulue, Aceh yang hanya 11 orang meninggal. Menurut JK, masyarakat Pulau Simeulue memiliki budaya lari ke tempat yang lebih tinggi saat gempa terjadi. Sementara masyarakat Kota Banda Aceh berlarian ke laut mencari ikan sesaat setelah gempa Tsunami terjadi di Aceh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini pembelajaran kita semua bahwa masyarakat harus dibudayakan akan diberikan mitigasi bagaimana memahami apabila bencana tersebut terjadi," imbuhhya.
JK berharap bencana besar seperti tsunami tidak lagi terjadi di Indonesia. Namun, dia memandang warga telah memiliki pengalaman dan pemahaman akan bencana besar yang terjadi.
"Bencana itu tidak besar lagi, apapun pasti orang lari di ketinggian. Jadi Bencana besar itu sudah mempunyai pengalaman," ucapnya.
Sebelumnya, JK menyebut bencana di dunia terjadi karena alam dan manusia. Salah satu bencana kemanusiaan terjadi akibat perang.
"Saya baru pulang dari Afghanistan minggu lalu selama tiga hari. Rasa syukur sekali bahwa negara kita begitu baik. Ya tidak mengalami masalah seperti bencana karena buatan manusia di sana. Karena itulah rasa syukur kita semua," tutur JK. (nvl/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini