Kasus Penggelonggongan dan Interogasi Sadis Waterboarding ala CIA

Kasus Penggelonggongan dan Interogasi Sadis Waterboarding ala CIA

Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Rabu, 07 Mar 2018 10:26 WIB
TKP pembunuhan ibu oleh anak dan kerabatnya dengan cara digelonggong. Foto: Adhar Muttaqin/detikcom
Jakarta - Seorang ibu bernama Tukinem (51) tewas mengenaskan akibat digelonggong air dengan sampai tewas oleh keluarganya. Apa yang dilakukan pelaku itu sungguh sadis. Mengingatkan pada metode interogasi sadis CIA dengan waterboarding yang akhirnya dilarang Barrack Obama.

Soal kasus tewasnya Tukinem, berdasarkan keterangan tersangka, semua berawal pada Jumat (2/3/2018). Korban dan tersangka menggelar ritual atau syukuran untuk kesembuhan kerabat yang sakit. Mereka berdua juga menyembelih 5 ayam dan memasak nasi kuning.




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Minggu (4/3) sore, korban mengeluh sakit. RA, anak korban, entah mengapa berinisiatif menyembuhkan ibunya dengan cara menggelonggong air. Tak hanya itu, RA juga memasukkan ikan teri ke mulut ibunya.

Alih-alih membaik, Tukinem justru kehabisan nafas. Aksi tersangka memang disaksikan oleh tetangga, namun mereka berpikir RA kesurupan saat beraksi.

Selain RA (anak kandung korban), polisi mengamankan JB (menantu korban), JMT (adik kandung), SYN (adik ipar), KTN (adik ipar), APL (keponakan) serta AP (keponakan). Mereka dijerat dengan UU Penghapusan KDRT dan pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

"Kami menemukan barang bukti di antaranya, mukena, ember untuk memandikan tersangka dan korban, minyak wangi, kemenyan dan beberapa barang bukti lain," kata Kasat Reskrim Polres Trenggalek AKP Sumi Andana.

Cara RA menggelonggong air ke ibunya mirip dengan metode interogasi di Amerika Serikat bernama waterboarding. Dikutip dari berita BBC yang dilansir pada 26 Januari 2017, Presiden AS Donald Trump amat senang dengan metode ini yang ditujukan kepada kelompok radikal.

"Kita harus melawan api dengan api," ujar Trump.

Apa itu waterboarding?

BBC juga memaparkan, waterboarding adalah proses interogasi yang membuat subjek mengalami sensasi tenggelam. Subjek diikat ke papan menghadap ke bawah dan sebuah kain atau baju ditutupkan ke mulutnya. Air lalu disiramkan ke wajahnya sehingga membuat paru-paru terasa dipenuhi air.

CIA mulai menggunakan metode ini setelah ada penyerangan teror di New York dan Washington DC pada 2001. Tokoh Al Qaeda Abu Zubaydah dan Khalid Sheikh Mohammed berkali-kali di-waterboarding.

Presiden AS sebelumnya, Barack Obama melarang penggunaan waterboarding untuk interogasi. Obama melarang penyiksaan dalam interogasi sejak tahun 2009. (bag/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads