"Kita kemarin sudah layangkan surat ke sana (alamat istri Ian). Tapi kalau nggak datang, kita layangkan kedua. Baru nanti kalau ketiga kita tarik," ujar Kasi Wasdakim Imigrasi Kelas I Jakarta Pusat, Ruhiyat M Tolib saat dihubungi, Selasa (6/3/2018).
Tolib menyebut, apabila pada panggilan ketiga sang istri tak juga bersedia memberikan keterangan, pihaknya akan melibatkan RT/RW setempat. Sebab, izin tinggal Ian di Indonesia sepenuhnya disponsori oleh sang istri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ian sendiri, saat ini telah meninggalkan Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Pusat sejak Selasa (6/3) setelah menginap selama sehari. Pihak Imigrasi tak bisa melakukan penahanan lantaran izin tinggal Ian lengkap. Ia juga tak terlibat pelanggaran apa pun.
Tolib mengatakan, pihaknya tak memantau kepergian Ian. Terakhir, Ian pamit untuk pergi ke rumah keluarga istrinya dan berencana ke luar negeri.
"Nggak (dipantau), karena dia masih punya izin tinggal. Kemarin dia bilang terakhir mau ke rumah saudara istrinya. Katanya juga mau ke luar lah. Mau terbang," katanya.
Sebelumnya, Ian sempat hidup luntang lantung selama empat bulan setelah mengaku diusir istrinya yang disebutnya merupakan warga negara Indonesia. Ian juga sempat menunjukkan tempat tinggalnya di pinggir kali Angke, Tangerang, Banten.
Pihak Imigrasi sudah menawarkan Ian kembali ke rumah sang istri di Kalibaru, Kemayoran, tapi Ian belum mau bertemu. Menurut Tolib, Ian ingin menikmati jalan-jalan terlebih dahulu sebelum bertemu istri.
"Ini masalah hati orang jadinya. Soal percintaan," tandasnya. (tsa/jor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini