Warga setempat meyakini ada lima makam keramat di TPU. Mereka menyebut makam itu merupakan makam orang terdahulu yang diduga leluhur atau sesepuh di kampung tersebut.
"Makam keramat itu makam buyut orang-orang sini. Jadi nggak boleh dibongkar sama ahli warisnya," kata warga setempat, Wardoyo, saat ditemui di Desa Cisereh, Selasa (6/3/2018).
Namun warga tak bisa memastikan siapa sebenarnya yang dimakamkan di TPU itu. Sejak bertahun-tahun lalu, makam tersebut dianggap keramat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keyakinan Madrohim bertambah kuat karena anaknya sering mengalami mimpi. Dalam mimpi itu, menurut Madrohim, anaknya menjadi perantara antara penghuni makam dan para ahli waris.
"Ada lima makam sesepuh. Buyut Tunggal, Ratu Siti Aisyah, Muhammad Firdaus, Abah Manahong, dan Haniyatul Firdaus," ungkap Madrohim.
Berdasarkan mimpi yang dialami anaknya, Madrohim juga yakin Abah Manahong merupakan pria asal China yang memeluk agama Islam. Mimpi anaknya juga menyebut makam itu sudah ada sejak 700 tahun lalu.
"Makam itu sudah 700 tahun ke atas. Abah Manahong itu orang China yang masuk Islam, Buyut Tunggal guru agama Abah Manahong," imbuhnya.
Dia menyebut Abah Manahong kemudian menikah dengan Ratu Siti. Keduanya mempunyai anak, yakni Muhammad Firdaus dan Hanayatul Firdaus.
Kini makam tersebut dirawat oleh ahli waris bersama warga. Area makam dipagari dengan kain kafan sebagai pertanda kekeramatan makam tersebut.
Warga lain yang mempercayai kekeramatan makam adalah Ahmad. Meski tak mengalami mimpi seperti anak Madrohim, dia tetap percaya pada kekeramatan makam itu.
"Kalau dibilang keramat sih memang, kita di sini percaya itu makam sesepuh. Tapi siapa-siapanya, itu yang belum bisa kita pastikan," tuturnya. (abw/jor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini