Direktur Eksekutif Lembaga Median, Rico Marbun, menyebut latihan tinju Jokowi sarat akan pesan politik. Rico mengatakan Jokowi ingin menunjukkan bahwa dirinya sangat siap menghadapi Pilpres 2019, siapapun lawannya.
"Itu jelas ya, saya pikir Pak Jokowi ini kan bahasa simboliknya terasa sekali, bagaimana cara dia berkomunikasi dengan kawan-kawan atau berkomunikasi dengan rekanan politik," kata Rico saat dihubungi, Minggu (4/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ngevlog, Jokowi Pamer Latihan Tinju |
Rico mencoba menerka siapa yang hendak 'ditinju' Jokowi di Pilpres 2019. Rico memandang 'genderang perang' Jokowi itu ditujukan kepada partai politik pendukung pemerintah yang saat ini terlihat sedang berupaya 'membelot' dengan mencoba menghadirkan poros baru.
"Bisa kita lihat beberapa partai yang tadinya bisa kita kategorikan dalam partai pemerintah, kemudian mengirim sinyal. Ya kalau tidak jelas, mereka bisa maju sendiri," tutur Rico.
"Jadi, pesan yang ingin disampaikan (Jokowi) kepada lawannya bahwa, ya ini, 'saya ready kalian mau jadi lawan, jadi kawan, saya siap tempur lah'," sebut Rico menebak pesan Jokowi.
Baca juga: Jokowi dan Prabowo, Duet atau Duel? |
Jokowi, disebut Rico, memang pandai mengirim sinyal-sinyal politik kepada lawan-lawannya. Seperti, dia memberi contoh, saat Jokowi menunggangi kuda bersama Ketum Gerindra Prabowo Subianto, memakai sarung untuk mengambil simpati umat Islam, dan sebagainya.
Meski demikian, sinyal politik Jokowi kali ini, lewat latihan tinju, disebut Rico berbeda dengan sebelum-sebelumnya. Pilpres 2019 semakin mendekati waktunya sehingga menurutnya Jokowi kini lebih agresif mengirim sinyal kepada siapapun lawan atau calon lawannya mendatang.
"Kalau yang sekarang ini sifatnya dia tinju, olahraga yang sifatnya agresif: ingin menghancurkan lawan. Message-nya (pesannya) itu selain dia siap tempur, dia siap menyerang," sebut Rico.
(gbr/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini