Namun, banyak pihak yang tak setuju jika Jokowi berduet dengan Prabowo. Partai Gerindra tegas membantah jika Prabowo bakal jadi cawapres Jokowi, desakan akar rumput masih mantap mengusung ketum mereka menjadi capres.
Pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio menyatakan hal senada. Prabowo diprediksi bakal tetap bertahan di oposisi, malahan bisa jadi Prabowo mengusung sosok baru sebagai penggantinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hendri menambahkan masih ada sosok alternatif lain di luar Jokowi dan Prabowo. Dia menerangkan jika Jokowi dan Prabowo berduet belum tentu pasangan itu bakal menang.
"Kalau jadi satu Jokowi Prabowo apakah akan menang belum tentu. Fans pro Jokowi kan banyak yang tidak suka Prabowo, kan tidak suka bingung juga. Sama juga fans Prabowo juga berpikir kok begini kan, jadi belum tentu menang Prabowo jadi satu (Jokowi)," tutur Hendri.
Hendri kemudian menyebutkan tokoh capres yang layak dipertimbangkan menjadi lawan Jokowi dan Prabowo di 2019, di antaranya mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Gubernur NTB TGB Zainul, hingga Gubernur DKI Anies Baswedan.
"Sebab bila ini terjadi kemungkinan Jokowi lanjut dua periode sangat besar berbeda bila lawan yang dihadapi Jokowi orang baru seperti Rizal Ramli, Gatot Nurmantyo, TGB Zainul Majdi, Ahmad Heryawan, Anies Baswedan, Mardani Ali Sera atau bahkan Abraham Samad," lanjut dia.
Untuk diketahui, saat ini Jokowi didukung lima partai seperti PDIP, NasDem, PPP, NasDem, dan Hanura. Sedangkan Prabowo mendapatkan dukungan dari partai PKS, dan Gerindra.
Sementara itu partai PAN, PKB, Demokrat hingga kini belum mendeklarasikan dukungannya. Namun, PAN yang merupakan partai koalisi pemerintah, diprediksi akan bergabung dengan oposisi. Sementara Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) juga masuk dalam bursa Pilpres 2019. (fai/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini