"Lebih jelas di awal lebih baik," kata Wakil Ketua Umum PPP Arwani Thomafi kepada wartawan, Jumat (2/3/2018).
Arwani menyatakan tak gentar menghadapi capres-cawapres alternatif dari poros baru itu. Partainya siap memenangkan Jokowi di periode kedua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Poros kita sudah jelas, poros aliansi strategis nasionalis-santri, dengan komitmen melanjutkan kepemimpinan Jokowi sampai dua periode," sambung Arwani.
Sebelumnya, Presiden PKS Sohibul Iman mendorong Demokrat-PAN-PKB bergabung menjadi satu poros di Pilpres 2019. Dengan demikian, akan ada 3 pasang calon yang berlaga di pilpres, sama seperti di Pilgub DKI.
"Saya sampaikan, kita ikhtiar 3 pasang calon, dan mungkin. Asal, tentu partai yang memungkinkan, partai yang mengusung pasangan ini juga punya kesadaran yang sama," ucap Sohibul, Kamis (1/3).
Sohibul lalu mengalkulasikan peluang munculnya 3 pasangan calon di Pilpres 2019 mengingat ada syarat ambang batas capres di UU Pemilu. Parpol atau koalisi parpol harus mengantongi total 20 persen kursi di DPR atau 25 persen suara sah hasil Pemilu 2014.
Skenario versi Sohibul ada 3, yaitu duet Gerindra-PKS dengan capres Prabowo Subianto, lalu koalisi partai pendukung Joko Widodo, dan poros ketiga dengan calon pasangan alternatif. Poros ketiga itu disebutnya bisa terwujud dengan bergabungnya Demokrat-PKB-PAN.
"PAN, PKB, sama Demokrat, yang kita lihat kan Demokrat di luar pemerintahan, PAN separuh-separuh, Cak Imin kadang dalam, kadang luar. Gabung saja nggak apa-apa, atas dasar keinginan bersama untuk membentuk demokrasi yang sehat, itu bisa," ulas Sohibul. (tsa/elz)











































