Informasi tersebut disampaikan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Mochammad Riyadi dalam keterangannya yang diterima detikcom, Jumat (2/3/2018). BMKG memperbarui informasi kekuatan gempa 5,9 SR dari sebelumnya 6,1 SR.
Riyadi menjelaskan, berdasarkan analisis BMKG, gempa 5,9 SR yang terjadi sekitar pukul 09.20 WIB atau 11.20 WIT ini berada di koordinat episenter 6,23 Lintang Selatan-130,33 Bujur Timur. Gempa berlokasi di laut pada jarak 357 km arah timur laut Kota Tepa, Maluku Barat Daya, Maluku, pada kedalaman 153 km.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan laporan masyarakat, dampak gempa berupa guncangan dirasakan di Saumlaki dalam skala intensitas II SIG-BMKG (III MMI), di Dobo I-II SIG-BMKG (II-III MMI). Guncangan gempa ini belum menimbulkan kerusakan.
Skala intensitas I SIG-BMKG berarti gempa tidak dirasakan atau dirasakan hanya oleh beberapa orang tetapi terekam oleh alat. Sedangkan skala intensitas II SIG-BMKG berarti gempa dirasakan oleh orang banyak tetapi tidak menimbulkan kerusakan. Benda-benda ringan yang digantung bergoyang dan jendela kaca bergetar.
"Jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat subduksi Laut Banda. Hal ini sesuai dengan hasil analisis BMKG yang menunjukkan mekanisme sumber naik mendatar (thrust oblique fault)," jelas Riyadi.
Ditambahkan Riyadi, hingga pukul 10.00 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock).
"Kepada masyarakat di sekitar wilayah Kabupaten Maluku Tenggara Barat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," imbuhnya. (hri/imk)