"Pengakuannya sering melakukan perbuatan yang sama dengan modus yang sama. Dalam sebulan terakhir ini kurang lebih sudah 20 kali beraksi," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jaktim, AKBP Sapta Maulana saat dihubungi detikcom, Kamis (1/3/2018).
Sapta menuturkan, kedua pelaku menggunakan modus yang sama saat beraksi. Para pelaku juga dengan sengaja mengubah rute yang bukan semestinya dilewati bus Metro Mini 42. Aksi para pelaku biasa dilakukan pada malam hingga dini hari, dan mengincar penumpang bus yang baru datang dari luar kota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat beraksi pelaku Bagas Prasetya berperan sebagai eksekutor yang menodongkan obeng ke perut korban. Tak hanya menodong dengan obeng, korban juga diancam agar menyerahkan HP dan dompetnya.
Sementara Gilang membantu Bagas untuk mengeroyok korbannya. Saat ini, polisi masih memburu seorang pelaku lain berinisial B sopir tembak yang buron.
"Mereka membagi tugas perannya jadi seakan-akan korban tidak curiga, begitu di jalan sepi di situ komplotan ini beraksi. Kita masih mengejar 1 pelaku lain sopir tembak," jelas Sapta.
Sebelumnya, korban bernama Tofik Indrawan ditemukan tergeletak tak bernyawa di Jalan Komarudin Cakung, Jakarta Timur, Rabu (28/2). Tofik warga Banyumas yang baru tiba di Jakarta menjadi korban perampokan di dalam bus Metro Mini 42 jurusan Pulo Gebang-Pulo Gadung.
(ams/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini