"Pejabat kita serakah, makanya banyak OTT. Karena dia korupsi, padahal gaji dan fasilitas yang dimiliki sudah sangat lumayan," ujar Samad di Universitas Bosowa Makassar, Kamis (1/3/2018).
Saat itu, Samad tengah memberikan motivasi pada ribuan mahasiswa di Makassar sebagai pendidikan antikorupsi. Samad menyebut pendidikan dari usia anak hingga mahasiswa sangat perlu untuk menghindarkan dari perilaku koruptif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Makanya mahasiswa di sini kami beri bekal, pahaman, dan penanaman karakter untuk tidak serakah," ujar Samad.
Pendidikan untuk mencegah korupsi menurutnya penting untuk semua lapisan masyarakat. Sebab, menurutnya, korupsi bisa terjadi dari tingkat lurah hingga sekelas menteri.
"Semua tingkatan, di kelurahan saja ada, makanya dia rusak pelayanan publik, yang harusnya gratis malah disuruh bayar," ucap Samad.
Pada Rabu (28/2) kemarin, Adriatma Dwi Putra (ADP) selaku Wali Kota Kendari diamankan KPK dalam OTT. Selain itu, ayah Adriatma, Asrun--yang juga calon Gubernur Sulawesi Tenggara--juga diamankan. OTT ini terkait perusahaan penggarap proyek di salah satu dinas di Kendari.
Hingga saat ini, KPK belum mengumumkan secara resmi status hukum keduanya. Rencananya, sore ini KPK akan menggelar konferensi pers berkaitan dengan hal tersebut. (dhn/dhn)











































