"Jadi, syair yalal wathon yang dikumandangkan Banser di Mas'a (tempat sai) itu adalah murni spontanitas. Spontanitas yang muncul dari kebiasaan yang selama ini terus dilakukan oleh sahabat-sahabat Banser di Tanah Air atas situasi yang terus dirasakan mengancam persatuan bangsa," ujar Yaqut dalam keterangan tertulis kepada detikcom, Rabu (28/2/2018).
Yaqut menjelaskan saat itu ada ruang kosong sepanjang sekitar 20 meter menjelang Bukit Marwa. Di lokasi tersebut kemudian spontanitas pekikan itu muncul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Yaqut, pihaknya tidak pernah menduga aksi spontanitas menyanyikan syair Ya Lal Wathan itu kemudian dianggap mengganggu hubungan diplomatik Indonesia dengan Arab Saudi. Hal ini karena banyak petugas keamanan di lokasi saat itu hanya tersenyum dan bahkan mengambil foto rombongan. Petugas keamanan pun tidak memberi teguran.
"Akan tetapi, jika memang itu mengganggu hubungan diplomatik dua negara, tentu kami mohon maaf. Ada spirit kebangsaan dan spirit membawa Islam ramah dan rahmah sebagaimana yang dipraktikkan oleh muslim di Indonesia ke seluruh belahan dunia, termasuk di Saudi," imbuhnya.
(nvl/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini