Dubes Sayangkan Aksi Saat Sai: Berpotensi Ganggu Hubungan RI-Saudi

Dubes Sayangkan Aksi Saat Sai: Berpotensi Ganggu Hubungan RI-Saudi

Fajar Pratama - detikNews
Rabu, 28 Feb 2018 13:49 WIB
Lokasi Sai di Masjidil Haram (dok detikcom)
Jakarta - Akhir-akhir ini ramai dibicarakan mengenai aksi melantunkan Ikrar Pancasila dan Nasyid Ya Lal Wathan ketika melakukan sai. Dubes RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel menyayangkan tindakan tersebut.

Sai merupakan rangkaian haji atau umrah yang berupa lari-lari kecil antara Safa dan Marwa. Biasanya, sai dilakukan dengan senyap. Akhir-akhir ini beredar video sai Ansor Banser, di mana jemaah memekikkan suara seperti nyanyian saat sai dengan lantang.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dubes Agus menyatakan aksi semacam itu merupakan tindakan di luar kebiasaan. Tak hanya itu, aksi tersebut juga berpotensi mengganggu hubungan diplomatik.

"Aksi di Mas'a tersebut berpotensi untuk mengganggu hubungan diplomatik Indonesia-Arab Saudi yang saat ini sedang berada di masa keemasan," ujar Agus dalam keterangan tertulis yang disampaikan Pensosbud KBRI Riyadh, Rabu (28/2/2018).

[Gambas:Video 20detik]


Berikut ini pernyataan lengkap Agus dalam keterangan tertulis:

Merujuk pesan Whatsapp berantai yang menyatakan bahwa Dubes RI untuk Arab Saudi, Bapak Agus Maftuh Abegebriel telah menerima protes keras dari Pemerintah Arab Saudi terkait fenomena jemaah Indonesia yang melantunkan Ikrar Pancasila dan Nasyid Ya Lal Wathan ketika melakukan ibadah Sa'i, bersama ini disampaikan klarifikasi sbb:

1. Sebagai Pelayan Ekspatriat Indonesia (Mughtaribin) di Arab Saudi, Dubes RI, Bapak Agus Maftuh Abegebriel sangat menyayangkan terjadinya aksi yang "tidak biasa" di Mas'a (tempat melakukan ibadah Sa'i) yang dilakukan oleh segelintir jamaah umrah Indonesia;

2. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, tugas perlindungan seluruh Ekspatriat Indonesia yang tinggal (muqimin), umrah, haji atau yang sedang berkunjung ke di/ke Arab Saudi menjadi tanggung jawab Perwakilan RI di Arab Saudi.

3. Jika ada Ekspatriat Indonesia di Arab Saudi yang melakukan tindakan di luar kepatutan dan norma-norma yang berlaku, maka secara diplomatik yang akan diprotes pertama kali oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi adalah Dubes RI sebagai Pelayan Ekspatriat Indonesia di Arab Saudi;

4. Aksi di Mas'a tersebut berpotensi untuk mengganggu hubungan diplomatik Indonesia - Arab Saudi yang saat ini sedang berada di masa keemasan;

5. Kepada seluruh Ekspatriat Indonesia yang sedang atau akan berkunjung ke Arab Saudi, dihimbau untuk mematuhi peraturan, kepatutan dan norma-norma yang berlaku di Arab Saudi;

6. Untuk diketahui bersama, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi melarang keras segala bentuk upaya yang mempolitisasi Umrah dan Haji.

Demikian klarifikasi informasi ini dibuat untuk menjadi perhatian.

Terima kasih
Pensosbud - KBRI

detikcom telah meminta tanggapan mengenai pernyataan Dubes Agus ini kepada Yaqut Cholil Qoumas, Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor). Yaqut, yang ikut rombongan umrah, belum memberikan tanggapan.
(fjp/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads