Tak cuma itu, seperti dilansir Reuters, Jokowi juga mengatakan dalam 7 tahun ke depan air Sungai Citarum sudah dapat diminum.
"Sungai Citarum, dulunya bersih dan sekarang paling tercemar. Kami berusaha membersihkannya secepat mungkin dan mudah-mudahan dalam tujuh tahun bisa menjadi sumber air minum," ujar Jokowi setelah mengunjungi Sungai Citarum pada Kamis (22/2) lalu.
Sejumlah elemen dikerahkan untuk membersihkan sungai yang viral disebut 'The World's Most Polluted River' oleh vlogger Gary Bencheghib itu. Kementerian, tentara, komunitas lingkungan, hingga warga setempat dikerahkan demi bersihnya Citarum.
Gary, yang juga aktivis lingkungan dan pendiri Make A Change World, menyambut usaha masyarakat membersihkan Citarum. Ungkapan bahagia itu di-posting lewat video berjudul 'The World's Dirtiest River is Getting Cleaned Up'.
"Saya berharap Indonesia benar-benar berada di depan untuk bertempur melawan polusi lingkungan. Ini telah membuka diskusi tentang polusi di tingkat nasional. Saya rasa perjuangan dari semua elemen menjadi 'senjata' untuk membuat hal berbeda," kata Gary.
"Indonesia sekarang sedang mengirimkan pesan kepada dunia. Tidak ada kata terlambat. Masih ada harapan untuk mengembalikan apa yang telah dihancurkan," ungkapnya.
Untuk merevitalisasi agar Citarum kembali normal, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan pembangunan infrastruktur sebagai pengendali banjir Citarum Hulu dengan anggaran Rp 1,59 triliun.
Proses sudah dimulai pada 1 Februari lalu dan dilakukan secara terintegrasi dari mulai pemerintah pusat, provinsi, hingga daerah, dengan pengawasan dari Kodam III Siliwangi.
Sebelum membenahi wilayah tengah dan hilir, revitalisasi akan berfokus pada kondisi hulu. Saat ini hulu sungai sudah gundul akibat alih fungsi lahan. Hutan lindung ditanami sayuran. (nkn/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini