"Isu-isu masalah yang sering dilontarkan, isu agama, masalah lain-lain mungkin masih jadi instrumen yang bisa dimainkan dalam pemenangan," kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat berbincang dengan detikcom di kantornya, Gedung Bina Graha, kompleks Istana Kepresidenan, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Senin (26/2/2018).
Namun Moeldoko menilai, masyarakat Indonesia sudah sadar tentang kehidupan berdemokrasi. Sehingga hal yang dikhawatirkan jadi tidak muncul setelah gelaran pesta demokrasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah, kata Moeldoko, berupaya agar isu menyangkut suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) tak jadi bahan permainan politik. Salah satu caranya adalah dengan persuasif yang juga telah berulang kali disampaikan Presiden Jokowi.
"Presiden selalu sampaikan bahwa kunjungn beliau ke Afghanistan itu sebuah perjalanan, pengalaman, yang perlu disampaikan kepada masyarakat Indonesia bahwa Afghanistan yang terdiri beberapa suku saja itu terjadi konflik antar suku, ini 40 tahun sulit untuk kembali," papar Moeldoko. (bag/tor)