Sederet Insiden Penumpang Pesawat Merokok yang Bikin Geger

Sederet Insiden Penumpang Pesawat Merokok yang Bikin Geger

Rina Atriana - detikNews
Selasa, 27 Feb 2018 06:47 WIB
Ilustrasi Citilink (Foto: Noval Dhwinuari Antony/detikcom)
Jakarta - Kejadian Iwan Limau dikeluarkan dari pesawat gara-gara merokok saat hendak masuk pesawat, bukan kejadian pertama. Sebelumnya juga pernah ada kasus serupa tapi tak sama. Apa saja?

Putra Kuncoro di pesawat Citilink, Juli 2014

Putra Kuncoro (25) kedapatan merokok di kursi pramugari dalam penerbangan Citilink rute Jakarta-Bengkulu. Saat itu Putra merokok sesaat setelah pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah tanda aman diumumkan, pramugari bagian belakang berkoordinasi ke dekat kokpit yang membuat kursi pramugari di belakang kosong. Putra kemudian pindah dari tempat duduknya ke kursi pramugari dan mulai merokok.

Kru pesawat segera mengetahui aksi Putra. Mereka meminta Putra mematikan rokoknya. Pilot melapor ke pihak bandara dan meminta pengamanan.

Putra yang merupakan warga Bengkulu itu diamankan pihak maskapai dan petugas keamanan bandara. Kemudian baru diserahkan ke kepolisian.

Putra pada akhirnya tidak ditahan karena dianggap tidak mengetahui aturan. Selain itu dia juga baru pertama kali naik pesawat.




Pria Inggris di pesawat Ryanair, Juni 2016

Pria Inggris yang tak diungkap identitasnya ditangkap Polisi pada Juni 2016 gara-gara merokok di pesawat. Pria tersebut ketahuan merokok di toilet pesawat.

Kasus ini terjadi di dalam penerbangan pesawat Ryanair dari Kota Tenerife di Spanyol menuju ke Manchester di Inggris. Penerbangan selama 5 jam tersebut sebenarnya lancar-lancar saja.

Namun begitu hendak sampai di Manchester, kru kabin memergoki salah satu penumpang pesawat sedang asyik merokok di toilet pesawat. Pria tersebut langsung diminta untuk menghentikan aksi merokoknya.

Atas insiden merokok ini, pria tersebut terancam hukuman pidana serta denda sesuai ketentuan yang berlaku di Inggris. Dia juga terancam di blacklist tidak boleh terbang lagi dengan maskapai Ryanair di masa depan.


3 Kru Lion Air, Februari 2017

Tiga Kru pesawat Lion Air JT745 yang terdiri dari pilot, copilot dan pramugara, dinonaktifkan. Hal tersebut terkait ajakan ketiganya kepada penumpang berinisial AR (20) untuk merokok di kokpit.

Kejadian berawal saat AR ada dalam penerbangan Lion Air rute Makassar-Denpasar. Di udara, tiba-tiba dia diberi perlakuan spesial oleh seorang pramugara. Ujungnya, dia diajak ke kokpit dan ditawari rokok hingga minuman beralkohol di sana.

Saat di kokpit, AR menemukan ada asbak dan 3 puntung rokok. Ia kemudian juga melihat ketiganya merokok dalam pesawat.

Setelah pesawat landing di Bandara Ngurah Rai, Bali, AR melaporkan apa yang dialaminya ke otoritas Bandara. Ketiganya kemudian dinonaktifkan.


[Gambas:Video 20detik]



Iwan di pesawat Citilink, Februari 2018

Penumpang Citilink QG165 tujuan Jakarta-Denpasar, Iwan Limau, terpaksa diturunkan karena kedapatan merokok saat hendak naik ke pesawat. Iwan dinilai telah melakukan tindakan berbahaya.

Corporate Communication Citilink Benny Butar Butar menjelaskan peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (25/2) dengan jadwal penerbangan pukul 21.35 WIB. Iwan terpantau merokok saat berada di boarding gate hingga saat berada di tangga pesawat.

"Saat di boarding gate pax yang bersangkutan sudah terlihat merokok bahkan diteruskan saat boarding menuju pesawat dan juga masih merokok saat naik ke tangga pesawat. Hal itu dilihat banyak orang dan penumpang lainnya, sehingga begitu ada laporan yang masuk ke petugas keamanan bandara (aviation sevurity-avsec) segera diambil tindakan," ujar Benny kepada detikcom.

Menurut Benny, disaat bersamaan pesawat sedang mengisi bahan bakar avtur (refueling). Selain itu posisi Iwan juga dekat dengan engine pesawat. Iwan kemudian dikeluarkan petugas keamanan bandara saat telah duduk di kursi pesawat.

Halaman 2 dari 3
(rna/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads